Gua Lie Nahoro: Gua Indah dengan Sejarah Panjang Bagi Warga Sabu Raijua

Lie Nahoro adalah nama Gua Alam yang berada di Desa Raedewa Kecamatan Sabu Barat , Kab . Sabu Raijua . Dikenal juga dengan nama Lie Mulewa karena gua tersebut sejak jaman dahulu kala terdapat ribuan burung wallet ( Mulewa ). Gua ini konon awalnya dihuni oleh Uly Hia yang merupakan orang sakti dan hanya bisa dilihat oleh orang – orang tertentu saja karena dia bisa berubah wujud kebentuk apa saja . 

Tahun 1942 pada masa Penjajah Jepang , Nippon ( Tentara Jepang ) datang ke pulau Sabu muncullah rasa takut orang Sabu karena mereka akan dijadikan budak atau pekerja paksa. Karena itu ketika mereka mendengar bunyi pesawat atau kendaraan berupa truk, maka mereka berlari dan bersembunyi dalam Lie dengan cara membuat ritual minta ijin kepada Penghuni Lie Nahoro dengan mengorbankan ayam jantan merah dengan jengger lebar dan panjang taji ukuran ± 5 cm untuk dipersembahkan di atas batu persembahan agar mereka merasa aman tinggal dalam Lie Nahoro . 

Lie Nahoro memiliki 1 pintu utama dan 2 pintu bagian dalam . Pintu masuk utama berukuran 3 X 4 M sedangkan 2 pintu lainnya telah tertutup dengan akar pohon beringin dan limbah burung wallet yang ada di dalam Lie tersebut. Lie Nahoro juga terdapat 4 ruang yang berhubungan langsung dengan ruangan utama yang luasnya kurang lebih 20 x 30 meter. Terdapat 2 lubang pencahayan matahari yang masuk dalam ruang utama dengan ukuran kurang lebih 15 x 25. Lie tersebut juga terdapat lorong menuju laut dengan panjang sekitar 1000 meter, bagi orang dewasa jika ingin melewati lorong tersebut harus merangkak. Di dalam Lie Nahoro terdapat Stalagmit yang terbentuk dari kumpalan klasit yang berasal dari air yang menetes dan juga terdapat Stalatit jenis speleothem yang menggantung dari langit langit gua dalam jenis batu tetes berwarna warni yang menarik bagi para pengunjung dan juga terdapat ribuan ekor burung wallet atau biasa disebut oleh masyarakat sekitar Mulewa . 

Di Lie Nahoro dipercaya oleh masyarakat sekitar bahwa ada tampat tinggal leluhur sebagai penunggu Lie Nahoro. Kejadian – kejadian mistis sering terjadi di Lie Nahoro seperti bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam dalam Lie Naharo harus berlaku sopan tidak boleh menggeluarkan kata – kata kotor atau menggunakan bahasa kasar yang dapat berakibat hal – hal diluar nalar manusia seperti merasakan sakit adanya cubitan pada tubuh atau badan menjadi memar, terantuk pada batu – batu yang ada ataupun terbentur pada dinding batu. (sumber. Dinas Pariwisata Kabupaten Sabu-Raijua)

Dukung Gua Lie Nahoro-Kabupaten Sabu Raijua dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia ke-8 API Awards 2023 kategori Destinasi Baru dengan melakukan voting melalui Instagram @ayojalanjalanindonesia, Youtube @apiaward serta mengirimkan SMS dengan kode 17G ke 99386 selama periode 1 Juni – 30 September 2023.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories