Kapan Anak Pantas Diberi Ponsel Sendiri?

Jadi, Moms and Pops, sebenarnya yang ideal umur berapa sih membolehkan anak punya ponsel sendiri?

Sebenarnya fokus kita sebaiknya bukan kepada umur tertentu dalam menentukan kapan si kecil pantas memegang ponsel sendiri, karena setiap lingkungan, keluarga dan anak berbeda-beda, melainkan lebih kepada kejelian kita menilai apakah si kecil sudah siap, segera setelah kita sendiri mengidentifikasi beberapa hal yang bisa berpotensi negatif terhadap anak.

Berikut beragam alasan yang umumnya dikhawatirkan orang tua terhadap anaknya bila diperbolehkan memiliki ponsel pribadi.

Hasil Riset Panda Security

Untuk mengukur kesiapan si kecil, Parents Guide dapat memberikan beberapa tips yang dapat dicoba oleh Moms and Pops:

Baca juga: KemenPPPA: Anak Berhak Dapatkan Literasi dan Informasi yang Layak Anak

Foto oleh cottonbro dari Pexels
  • Mengapa ingin punya ponsel? Kalau jawabannya hanya sekedar “Karena teman-teman lain juga punya!” maka sebaiknya kita pikirkan lagi. Salah satu alasan mengapa umur pengguna ponsel semakin muda adalah karena banyak orang tua yang merasa ponsel membantu mereka dalam hal keamanan dan keselamatan anak ketika jauh dari orang tua, selain untuk melacak kegiatan mereka setelah sekolah.
  • Rasa tanggungjawab. Sering-seringlah mengajak anak membicarakan soal tanggungjawab memiliki ponsel, jauh sebelum kita berencana membelikannya. Tidak hanya menjaga dan merawatnya agar tidak rusak maupun hilang, tetapi juga menggunakannya sesuai aturan rumah dan sekolah serta tidak menggunakannya untuk mempermalukan dan mengganggu orang lain ataupun menyebar hal yang tidak benar.
  • Ancaman Keamanan. Tanamkan budaya menggunakan ponsel yang aman ketika dalam perjalanan baik di kendaraan bermotor maupun ketika berjalan kaki di jalan. Pastikan si kecil tidak menganggap remeh hal tersebut atau terpengaruh teman-temannya yang tidak disiplin dalam hal tersebut.
  • Biaya. Ada sisi positif bagi kita untuk memperkenalkan si kecil dengan pemahaman tentang harga suatu barang atau layanan seperti ponsel dan koneksi Internet. Bukan bermaksud menjadikan mereka orang yang materialistik tetapi agar mereka menyadari dari awal bahwa semua hal tersebut disediakan oleh orang tua bukan untuk disia-siakan tetapi dimanfaatkan.
  • Pemantauan. Ketika memperkenalkan si kecil dengan ponsel, pastikan ia paham apa yang diharapkan dari kita ketika ia menggunakannya dan konsekuensi bila disalahgunakan. Tetapi hal ini harus didukung juga oleh pengetahuan orang tua yang lebih dalam tentang dunia maya. Contohnya, menggunakan beragam layanan khusus untuk anak-anak yang disediakan oleh perusahaan IT raksasa seperti Google, Microsoft dan Apple. Akun orang tua memiliki akses informasi terhadap akun anak-anak mereka agar, contohnya, orang tua dapat memantau berapa lama sang anak menggunakan ponsel setiap harinya, aplikasi apa saja yang digunakan, ke mana saja ponsel tersebut dibawa, dan lain sebagainya. Di lain sisi, orang tua juga harus berusaha mengikuti perkembangan jaman, aplikasi mana saja yang sedang nge-trend saat ini dan apa yang dilakukan anak-anak di aplikasi tersebut.

Foto utama oleh Artem Podrez dari Pexels

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories