Menteri PPPA: Literasi dan Inklusi Keuangan Perempuan Kunci Keberhasilan Pembangunan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengungkapkan partisipasi penuh perempuan dalam berbagai bidang pembangunan adalah kunci untuk membangun dunia yang sejahtera dan berkelanjutan. Menteri Bintang mengatakan peningkatan potensi perempuan dan pemberdayaan ekonomi, harus menjadi bagian dari strategi nasional dan global, untuk mencapai pemulihan ekonomi dari pandemi serta mendapatkan stabilitas ekonomi jangka panjang.

“Sebagai tuan rumah kepresidenan G20, sesuai tema yang Indonesia pilih yakni “Recover Together, Recover Stronger”, kami datang untuk memastikan, bahwa perempuan terlibat secara aktif dalam rencana dan tindakan pemulihan ekonomi global karena kesetaraan gender lebih dari sekadar hak asasi manusia. Berinvestasi pada perempuan sama halnya memastikan masa depan yang cerah, kaya, dan berlimpah bagi kita semua,” dalam Webinar Inklusi Keuangan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Perempuan, sebagai bagian dari Side Event dari Pertemuan Sesi Ke-66 Komisi Status Perempuan atau Commission on the Status of Women (CSW66), yang merupakan kerjasama antara KemenPPPA, Kongres Wanita Indonesia (Kowani), W20 Indonesia Presidency, dan UN Women Indonesia secara virtual.

Baca juga: Jangan Dipercaya dan Dilakukan: 8 Mitos Seputar Kehamilan

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan pada 2019 yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan menemukan, perempuan masih tertinggal jauh di belakang laki-laki di bidang tersebut. Oleh karena itu, Menteri Bintang menegaskan bersama-sama, marilah kita dukung perempuan untuk mengatasi hambatan yang menghalangi mereka dalam menciptakan bisnis yang sukses dan berkelanjutan, seperti literasi dan inklusi keuangan.

“Pemerintah Indonesia telah memberikan perhatian penuh terhadap keberadaan dan kemajuan UMKM milik perempuan selama masa pandemi. Kami bermitra dengan sektor swasta dan LSM, untuk memberikan pelatihan dan pendampingan dalam digitalisasi bisnis, literasi keuangan, dan literasi digital bagi pengusaha perempuan. Pada Juni 2020, Pemerintah Indonesia mengumumkan Strategi Nasional Inklusi Keuangan Perempuan, dimana Asian Development Bank mengakui strategi ini sebagai yang pertama dan satu-satunya di dunia. Selain itu, kami juga mengembangkan skema pembiayaan baru untuk usaha mikro dan ultra mikro perempuan, yang dikenal dengan program Mekaar atau Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera,” terang Menteri Bintang.

Lebih lanjut, Representatif United Nations Indonesia di Newyork, Arrmanatha C. Nasir menuturkan tujuan dari pertemuan ini adalah untuk melakukan diskusi terbuka dalam upaya meningkatkan partisipasi perempuan di sektor finansial dan ekonomi. Ini merupakan isu penting untuk memajukan pemberdayaan perempuan.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories