Pilih Mana, Membangun Anak Tangguh atau Memperbaiki Anak Salah Asuh?

Tiga. Usah hirau dan galau jika anak-anak tak mendengarkan kita. Justru wajib was-was ketika mereka selalu awas atas tingkah laku kita terhadap mereka! Respons atas pertanyaan dan pencaharian terkait apakah kita mendengarkan, memperhatikan dan menyayangi mereka? Itu jauh lebih penting diperhatikan agar tiba pada satu ekuilibrium (harmoni) baru dengan tanda, tatkala kita sebagai orang tua (termasuk guru) menghadapi kenyataan dan mampu berkata sebagaimana diungkapkan Montessori, “Anak-anak sekarang tetap bekerja baik meskipun kita tidak berada di sekitar mereka.”

Empat. Peran orang tua memberi jalan dan kesempatan bagi anak-anak untuk berkembang. Jauh lebih sederhana membangun anak-anak yang tangguh daripada memperbaiki anak-anak yang di ujungnya ternyata salah asuh. Cara terbaik menyiapkan anak-anak agar bertumbuh dan berkembang baik adalah membuat mereka bahagia dengan terlebih dahulu kita sebagai orang tua juga wajib bahagia.

Kiranya kita memiliki cakrawala memadai sekaligus mampu menentukan pilihan sikap menjawab muhasabah sebagaimana telah diuraikan tadi. Biarlah ada kebebasan asal jangan kebablasan. Namun, jangan pula berusaha mengungkung sehingga ujungnya malah membuat diri terkurung!

“Pendidikan pada hakikatnya adalah memanusiakan manusia secara manusiawi, memerdekakan manusia secara mahardikha dan memuliakan manusia juga secara mulia!”

Maximus Gorky Sembiring adalah seorang guru besar Manajemen Pendidikan Jarak Jauh di Universitas Terbuka

Foto utama dan ilustrasi dari Burst


Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories