Memperkenalkan Isu Perubahan Iklim pada Anak: Enaknya Dimulai dari Mana?

Balita Sampai 6 Tahun

Leslie menyarankan membangun rasa cinta akan alam dan sekitar sejak dini, berikut tanggung jawab kita sebagai makhluk penghuninya. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas positif dan berkualitas dengan Moms and Pops dalam bentuk bacaan, permainan, kebiasan membuang sampah pada tempatnya dan mendaur ulang.

Anak di bawah umur 6 tahun masih terlalu kecil untuk memahami perubahan iklim tetapi rasa cinta yang dipupuk sejak kecil akan memudahkan mereka mencerna isu seputar lingkungan hidup.

Baca juga: Serunya Pertama Kali Mengenalkan Balita pada Hewan dan Tumbuhan

Contoh kalimat sederhana bagi si kecil:

  • Bumi adalah rumah kita, jadi kita harus merawatnya agar menjadi tempat tinggal yang nyaman dan aman.
  • Perubahan iklim memang masalah yang cukup besar tetapi banyak ilmuwan hebat yang sedang bekerja bersama untuk mencari solusinya.
  • Kita menyebabkan terjadinya polusi di udara yang kemudian menutupi Bumi seperti selimut dan menjadikannya semakin panas

Usia 7 – 12 Tahun

Di usia ini si kecil sudah mendapat pelajaran sains sehingga pemahamannya akan perubahan iklim mulai berkembang sehingga menurut Davenport sebaiknya kita memulai percakapan dengan bertanya apa yang sudah ia ketahui dan pendapatnya soal isu tersebut.

Di usia ini juga anak akan mulai merasa ingin terlibat aktif atas isu-isu sekitarnya, termasuk isu perubahan cuaca. Hal ini dapat diarahkan oleh orang tua atau guru melalui ekspresi yang positif antara lain dalam bentuk seni seperti gambar atau puisi selain juga mengikuti kegiatan cinta alam yang kesemuanya dapat juga mempererat hubungan orang tua dengan anak.

Foto oleh Markus Spiske dari Pexels

Usia 13 Tahun ke Atas

Di usia ini si kecil sudah mampu mengakses informasi sendiri jadi sebaiknya kita mengambil porsi lebih besar sebagai pendengar sambil berusaha menggali lebih dalam pemikirannya. Di usia ini anak-anak sudah menginjak remaja dan isu perubahan iklim akan semakin dirasa berpengaruh terhadap masa depan mereka. Akan banyak uneg-uneg yang ingin ia bagi dan membutuhkan penyaluran.

Sebagai orang tua kita cenderung ingin memberikan semua jawaban atas kesulitan yang dihadapi si kecil sementara sebagai orang dewasa kita sendiri menyadari betapa sensitif dan kusutnya isu perubahan iklim yang tengah kita hadapi bersama ini sehingga tidak jarang lebih mudah bila kita menghindarinya dalam pembicaraan.

Sebenarnya si kecil tidak selalu butuh jawaban dari kita, seringkali yang lebih mereka butuhkan adalah kehadiran kita agar dapat dijadikan tempat untuk bertanya, didengarkan dan berbagi.

Foto utama oleh Akil Mazumder dari Pexels

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories