Moms dan Pops, Ini Lima Orientasi Mendampingi Anak Tetap Aman Saat Daring

Banyak yang melihat bahwa wabah itu membuat orang semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Jadi, penting menjaga suasana hati dalam situasi paling kacau sekalipun. Boleh saja menyatakan pasrah, tetapi jangan pernah menyerah.

Ada lima lima orientasi yang diharapkan dapat membantu orang tua dalam mendampingi dan mengasuh anak-anak agar tetap aman saat berkegiatan secara daring.

1. Ciptakan Komunikasi Tulus dan Terbuka
Upayakan kesempatan dialog terbuka dan jujur selalu hadir dalam keluarga. Sekedar bertanya dengan siapa mereka berkomunikasi dan bagaimana caranya. Pastikan mereka memahami nilai interaksi yang baik. Hal ini sangat mendasar untuk menjaga kemungkinan paparan konten menyesatkan.

Pastikan anak-anak tidak melakukan kontak atau komunikasi yang mengarah pada sikap-sikap diskriminatif. Tidak terpapar ujaran kebencian dan penyebaran kabar atau berita bohong. Terhindar dari jebakan masuk dalam komunikasi tak pantas, apalagi jika intearksi komunikasi tersebut tidak dapat diterima akal sehat.

Baca juga: Apa Saja Imunisasi Gratis Untuk Bayi 0 – 6 Bulan? Ini 5 Diantaranya!

Dalam hal anak mengalami salah satu dari hal yang tidak patut dialami, dorong mereka segera memberi tahu kepada orang tua atau orang dewasa yang dapat dipercaya. Waspada jika anak tampak kesal atau tertutup dengan aktivitas daring. Jangan-jangan, mereka sedang mengalami perundungan secara daring. Dialogkan melalui komunikasi setara dengan anak untuk menetapkan aturan tentang bagaimana, kapan, dan di mana perangkat dapat digunakan. Juga untuk apa dan dengan siapa perangkat atau media itu layak dipergunakan.

2. Gunakan Teknologi untuk Melindungi
Penting bagi orang tua memastikan bahwa anak-anak menggunakan perangkat lunak dan program antivirus terbaru, termasuk adanya pengaturan privasi yang aktif. Tutup webcam saat tidak digunakan. Untuk anak usia lebih kecil, alat seperti parents control, termasuk pencarian yang aman, akan membantu menjaga agar aktivitas secara daring tetap di ranah positif.

Waspadai sumber konten, termasuk dalam hal pendidikan daring gratis. Perlu mengantisapasi susupan konten gratis yang dapat menyesatkan. Ingatkan pula agar tidak memberikan foto atau identitas seperti nama lengkap dan alamat agar tidak disalahgunakan pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Ingatkan memeriksa pengaturan privasi guna meminimalisir pengumpulan, pencurian dan pemanipulasian data kita oleh pihak lain. Bantu anak-anak agar terbiasa dan belajar menjaga kerahasiaan informasi pribadi, apalagi terhadap orang asing.

3. Khususkan Waktu Bersama Anak-anak secara Daring
Ciptakan peluang bagi anak memiliki interaksi daring yang aman dan positif dengan teman, keluarga, dan kita sebagai orang tua. Saat ini, terhubung dengan orang lain lebih penting daripada sebelumnya. Dan ini bisa menjadi peluang bagus untuk menjadi teladan kebaikan dan empati dalam berinteraksi secara virtual.

Bantu anak mengenali dan menghindari kesalahan informasi dan konten tidak sesuai usia yang dapat meningkatkan kecemasan tentang COVID-19. Banyak sumber daya digital dari organisasi yang kredibel, seperti Organisasi Kesehatan Dunia untuk mempelajari dan mengetahui tentang COVID-19 secara bersama.

Foto oleh Alex Green dari Pexels

Luangkan waktu bersama anak mengidentifikasi aplikasi, game, dan hiburan daring lain sesuai usia. Menyesuaikan jenis dan aktivitas daring dengan usia anak sangat penting. Hindari potensi anak-anak menjalani proses tumbuh-kembang melampui kodrat perkembangan jiwa mereka.

4. Ciptakan Kebiasaan Daring yang Sehat
Sediakan momen guna memantau kebiasaan dan perilaku anak secara daring dan melalui panggilan video supaya dapat melihat gerak-gerik dan tindak-tanduknya secara langsung. Dorong anak-anak bersikap baik dan hormat kepada teman sekelas, terutama guru atau orang yang lebih dewasa. Perhatikan pakaian apa yang mereka kenakan. Usahakan agar tidak melakukan kontak dan bergabung secara daring menggunakan panggilan video dari kamar tidur.

Sebagai orang tua, kita wajib membiasakan diri dengan kebijakan sekolah. Perhatikan pula cara dan jalur jika kita perlu bantuan. Misalnya, jika ada penindasan atau perundungan terhadap anak-anak, kepada siapa harus melaporkan dan dengan cara bagaimana. Dengan begitu interaksi yang tidak senonoh melalui dunia maya bisa diantisipasi hingga dimitigasi. Sebab banyak konten negatif kerap secara mendadak dapat masuk melalui jaringan yang sedang digunakan.

Ketika menghabiskan lebih banyak waktu daring, anak-anak bisa melihat lebih banyak iklan yang dapat mempromosikan produk. Semacam iklan makanan tidak sehat, diskriminasi gender, atau materi lain tidak sesuai. Bantu mereka mengenali iklan melalui media daring. Bersama-sama dengan anak-anak mencari apa yang salah dengan beberapa pesan negatif yang tersebar dan terlihat melalui media daring.

5. Siapkan Waktu bagi Anak-anak agar Nyaman Mengekspresikan Diri
Menghabiskan waktu di rumah dapat menjadi kesempatan besar bagi anak-anak menggunakan dan mengekspresikan diri dan suara secara daring. Misalnya, berbagi pandangan dan melakukan upaya guna saling mendukung bagi sesama teman yang membutuhkan selama krisis.

Buat jalan dan dorong anak-anak memanfaatkan peralatan digital yang membuat mereka aktif dan bergerak. Seperti menyarankan melihat video olahraga secara daring atau mencari dan mengusulkan game daring untuk anak-anak yang membuat mereka bergerak secara fisik.

Jangan lupa menyeimbangkan rekreasi daring dengan aktivitas luring. Termasuk menyediakan waktu beraktivitas di luar rumah jika memungkinkan. Sepanjang ada kesempatan dan cukup ruang aman, memanfaatkan kesempatan berada di luar ruangan secara terbatas merupakan selingan yang baik.

Baca juga: Liburan Sebentar Lagi Tiba, Moms dan Pops Ini Ide Hadiah Istimewa dari ELC Untuk Si Kecil Kesayangan

Kita diajarkan meyakini bahwa setiap kepedihan dan penyakit pada saat yang tepat selalu ada penawarnya. Hanya perlu berpikir positif dan bangkit dari keputusasaan. Tak jarang kegalauan kemarin akan menjadi kebahagiaan di saat berikutnya jika kita mampu bangkit dari keterpurukan.

Kita juga diyakinkan bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan hambanya terlarut dalam kesedihan. Pasti ada rencana indah untuk membayar semua air mata kepedihan. Dasarnya adalah bersyukur dan bersabar. Bersyukur dan bersabarlah hingga tak ada celah bagi bersemayamnya kegundahan, kegalauan, ketakutan dan kesedihan.

Inspirasi diambil dan dikembangkan dari
https://www.unicef.org/coronavirus/keep-your-child-safe-online-at-home-COVID-19

Maximus Gorky Sembiring adalah seorang pegiat pembelajaran
sepanjang hayat & praktisi pendidikan jarak jauh serta guru
besar Manajemen Pendidikan Jarak Jauh di Universitas Terbuka.


Foto utama oleh Julia M Cameron dari Pexels

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories