Moms dan Pops, Ini Tentang Gangguan Spektrum Autisme

Tujuan terapi pada gangguan spektrum autisme adalah untuk:

– meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangannya, terutama dalam komunikasi, penguasaan bahasa,
– mampu berinteraksi sosial dan beradaptasi di lingkungan sosialnya, dan
– mengurangi masalah perilaku dan emosi.

Tujuan ini dapat tercapai dengan baik melalui suatu program terapi yang menyeluruh dan bersifat individual, disesuaikan dengan kondisi pasien. Pendidikan khusus, terapi perilaku dan terapi wicara merupakan komponen yang penting. Namun yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa masing-masing individu anak adalah unik, sehingga jangan beranggapan bahwa satu metode berhasil untuk satu anak berarti metode tersebut akan berhasil pula untuk anak yang lain.

Akan lebih bijaksana bila metodenya yang disesuaikan untuk anak, bukan anak yang harus menyesuaikan diri untuk metode terapi tertentu. Yang terbaik adalah dengan melakukan deteksi sedini mungkin kemudian memberikan intervensi segera saat perkembangan otak berlangsung, otak lebih plastis dan perubahan pada otak lebih mudah kembali ke kondisi sebelumnya.

Terapi yang diberikan sesuai dengan usia anak:

  • Di usia kurang dari 2 tahun yang menjadi prinsip terapi adalah: lakukan interaksi sosial yang sangat intensif dengan anak kemudian observasi oleh tim dokter spesialis minimal setiap 3 bulan
  • Di usia 2-6 tahun, prinsip terapi adalah yang bersifat komprehensif dan terpadu antara:
    > Interaksi intensif di rumah dan di luar rumah (bersosialisasi, bersekolah)
    > Intervensi perilaku
    > Terapi wicara
    > Terapi okupasi dan sensori integrasi
    > Terapi remedial
    > Terapi medikamentosa jika diperlukan
  • Di atas usia 6-10 tahun, prinsip terapi adalah keterampilan untuk mengurus diri dan keterampilan sosial/hidup. Terapi lain dapat dilanjutkan jika masih diperlukan, seperti terapi wicara, terapi okupasi, terapi remedial, terapi medikamentosa.
  • Di usia remaja – dewasa, prinsip terapi adalah mengatasi masalah-masalah yang dihadapi pada pasien di usia ini, seperti masalah seksual, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, dan transportasi.

Suatu tim kerja terpadu yang terdiri dari: tenaga pendidik, tenaga medis psikiater, dokter anak, dokter rehabilitasi medis, psikolog, ahli terapi wicara, terapi okupasi, pekerja sosial, dan perawat, sangat diperlukan agar dapat mendeteksi dini, dan memberi penanganan yang sesuai dan tepat waktu.

Baca juga: Jangan Panik saat Bayi Mengalami Night Terror. Lakukan 5 Hal Ini untuk Mengatasinya

Terapi medikamentosa digunakan bukan untuk menyembuhkan gangguan spektrum autisme, tetapi untuk mengendalikan beberapa gejala emosi dan perilaku yang mengganggu, Terapi tersebut membantu menempatkan anak ke tingkat yang fungsional, sehingga anak memperoleh manfaat dari terapi yang lain.

Banyak terapi-terapi tambahan yang berkembang untuk mengatasi gejala-gejala gangguan autisme maupun gejala penyertanya. Namun demikian belum banyak uji klinis berskala besar untuk mengkaji efektivitas dan keamanan terapi-terapi ini. Terapi tersebut antara lain melatonin untuk mengatasi gangguan tidur pada anak dengan gangguan spektrum autisme; omega-3 untuk mengurangi perilaku berulang dan memperbaiki interaksi sosial; vitamin B12 yang melindungi dari gangguan oksidatif yang dialami anak dengan gangguan spektrum autisme; curcumin yang memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan; probiotik untuk memperbaiki mikrobia usus anak dengan gangguan spektrum autisme yang diduga berhubungan dengan patogenesis pada gangguan spektrum autisme.

Sebagai simpulan, dengan heterogenitas gejala gangguan spektrum autisme dan penyebabnya, maka tata laksana seringkali perlu disesuaikan dengan kebutuhan individu. Semakin dini terdeteksi dan mendapat penanganan yang tepat, akan dapat tercapai hasil yang optimal.

Baca juga: Moms dan Pops, Pintar Berwirausaha dan Atur Keuangan Keluarga Bisa Cegah Stunting

Kapan Orang Tua Perlu Membawa Anak ke Dokter

Diagnosis dan terapi sejak dini pada spektrum autisme akan memberikan dampak yang signifikan terhadap keberhasilan terapi. Meskipun gangguan spektrum autisme dapat dideteksi sejak usia 18 bulan atau lebih muda, seringkali masih banyak anak-anak yang tidak memperoleh diagnosis pasti hingga usia yang lebih dewasa. Keterlambatan ini menyebabkan anak dengan gangguan spektrum autisme menjadi tidak mendapatkan bantuan awal yang mereka butuhkan. Bila orangtua menemukan tanda peringatan atau gejala dini spektrum autisme yang telah disebutkan sebelumnya, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Artikel ini dipublikasikan pertama kali di laman rs.ui.ac.id pada kumpulan rubrik mengenai artikel kelainan penyakit. Kami publikasikan kembali disini dengan pertimbangan pengetahuan yang penting untuk disebarluaskan kepada masyarakat.

Foto/ilustrasi utama dan pendukung oleh Polina Kovaleva dari Pexels

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories