Orang Tua Sebagai Pendidik: Pemantik Imajinasi dan Inspirasi Anak-anak

Akumulasi peristiwa dan praktik ini yang membantu mereka belajar dan tumbuh di dunia dan kehidupan dalam arti sesungguhnya.

Bagaimana peran orang tua dalam mengimplementasikan kurikulum?

Keterlibatan orang tua memerlukan cara pandang khusus. Yakni, melihat orang tua sebagai mitra (guru) yang aktif dalam pembelajaran dan perkembangan anak mereka sendiri. Manfaatnya, memastikan bahwa mereka mendapat informasi yang baik tentang praktik keseharian sekolah anak-anak.

Baca juga: Hati-Hati Kebiasaan ini Bisa Child Shaming dan Berdampak Negatif Bagi Anak, Lakukan Hal ini Untuk Menghindarinya

Orang tua perlu memiliki pandangan dan pengetahuan jelas tentang yang dipelajari dan bagaimana anak-anak berproses dalam pembelajaran di sekolah. Agar lebih pas memposisikan diri sehingga sinergis dengan “tuntutan” kurikulum dan sekolah.

Pengetahuan orang tua terkait lingkungan sekolah, suasana akademik dan kurikulum menjadi keharusan untuk dikatahui meski sebatas garis besar. Orang tua jadi memiliki cara dan pendekatan lebih pas mendukung keberhasilan anak-anak dalam proses pembelajarannya.

Dengan mengetahui dan menguasai, meski secara garis besar, terkait kurikulum, suasana akademik dan lingkungan sekolah, kita sebagai orang tua akan lebih mampu untuk:
• Membantu menunjukkan minat anak-anak yang tak terpisah dari yang dilakukan di sekolah
• Melakukan konsultasi dengan sekolah tentang potensi dan kemajuan anak-anak
• Menghadiri pertemuan berkala orang tua-guru dengan cakrawala lebih utuh
• Berkomunikasi dengan guru kelas tentang kekhawatiran yang mungkin dimiliki orang tua terkait kendala yang berpotensi dihadapi anak dalam pembelajaran tertentu
• Mendukung anak-anak senantiasa tumbuh dan kembang dalam setiap kesempatan
• Memotivasi anak-anak memiliki ketahanan dan kelenturan agar tetap berusaha dan belajar tanpa rasa ragu dan jemu.

“Kemutlakan” orang tua sebagai pendidik yang utama dan pertama

Sejak anak lahir, kita menjadi pendidik, meski tanpa syarat formal, suka atau tidak, otomatis menjadi “pelatih” utama dan pertama. Paling berpengaruh bagi anak-anak.
Sejak hari pertama, tak ada yang diperhatikan anak dalam hidupnya kecuali kita. Pun, bagi kita. Tak ada hal lebih penting daripada memperhatikan kebutuhan anak-anak.

Foto dari Burst

Setelah memiliki pengertian, mereka memperhatikan bagaimana kita membelanjakan uang, memperlakukan orang lain, bahkan bagaimana kita memperhatikan dan peduli pada mereka.

Pada gilirannya, anak-anak akan menggunakan tindakan dan perilaku kita sebagai panduan memahami dunia sekitar. Menjadi contoh bagaimana mereka mengembangkan keterampilan diri untuk membawa melangkah lebih jauh dalam hidup sejalan di mana mereka juga bertumbuh dan berkembang.

Banyak pengalaman memperlihatkan tidak seberapa hasil “pengajaran formal” sebanding dengan pengaruh yang kita “turunkan” (teladankan) atas anak-anak dalam keluarga. Tanpa disadari kita “mengajar” (mendidik) anak-anak setiap saat. Melalui perkataan dan teladan. Itu terjadi dan sangat membekas di tahun awal anak-anak.

Baca juga: From Converse with Love, Moms Cek Ini Koleksi Valentine’s Day Terbarunya

Momen ini merupakan tahap terpenting dalam hidup mereka. Kita dianggap mampu mendidik dengan pas. Anak-anak mendapatkan suasana kondusif. Di saat seperti ini, mereka mampu membentuk dan mencari celah mengembangkan rasa aman. Juga membangun dasar kepekaan dan kesadaran sosial. Termasuk membangun kepercayaan diri dalam belajar.

Itu yang terjadi di saat awal anak-anak mendapatkan “pembelajaran’ di keluarga sebelum masuk sekolah. Di titik ini, kita jadi maklum membicarakan pentingnya mengambil peran sebagai orang tua sekaligus pendidik pertama dan utama.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

  1. Mungkin pada praktisnya masih banyak kalangan orang tua yang belum sepenuhnya memahami peran mereka terhadap tumbuh kembang dan pendidikan anaknya.

    Banyak kami temukan di sekolah kami, orang tua yang acuh terhadap pendidikan anaknya.

  2. Banyak orang tua yang belum menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendisik dan role model bagi anaknya…

    Dengan tulisan ini, saya dan orang tua lainnya tergugah untuk memperbaiki diri dan lebih peduli sebagai orang tua terhadap kebutuhan pendidikan anak

Comments are closed.

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories