Balita dan Layar Kaca – Mengapa dan Bagaimana Efeknya?

Hal senada disampaikan oleh Patricia Kuhl, salah satu ilmuwan kenamaan di bidang penelitian otak manusia yang telah melakukan sejumlah eksperimen terhadap lebih dari empat ribu bayi setiap tahunnya:

Berdasarkan hasil amatan pindaian otak, bayi usia di bawah 12 bulan belum mampu belajar dari alat atau mesin walaupun mereka terlihat berinteraksi dan menunjukkan ketertarikan dengan apa yang dilihat dan didengar dari gawai.

The linguistic genius of babies

Baca juga: Gaya Asuh Jaman Now: Orang Tua sebagai “Digital Role Model”


3 alasan pokok mengapa penggunaan gadget perlu dibatasi.

  1. Layar kaca menyebabkan si kecil perhatiannya mudah teralihkan.

Bagi seorang anak agar dapat sukses, ia harus mampu berkonsentrasi dan fokus, kemampuan yang dikembangkan sejak dini di tahun-tahun pertama pertumbuhannya, ketika otak masih sangat sensitif terhadap lingkungan sekitar.

Agar otak dapat berkembang, ia butuh stimulan dari dunia luar dan lebih penting lagi, balita butuh waktu untuk mencerna beragam sensasi yang berhasil diserap panca inderanya tersebut.

Sebagai perbandingan, ada perbedaan mendasar antara ketika kita membacakan si kecil cerita dengan ketika ia sekedar menonton cerita yang sama di layar kaca:

  • Ketika kita membacakan cerita, kita berinteraksi dengan si kecil melalui berbagai ekspresi tubuh dengan nada bicara dan suara serta bunyi-bunyian unik. Dalam aktifitas seperti ini, kita menjadikan si kecil sebagai pusat interaksi tersebut yang mana menjadi kesempatan emas baginya untuk melatih memproses kata, gambar dan suara.
  • Ketika sekedar menonton sajian hiburan di layar kaca saja, maka si kecil menjadi sekedar statistik penonton saja bagi penyedia konten tersebut, dengan interaksi kontekstual yang sangat minim. Selain itu, pilihan yang membludak di Internet membuat si kecil mudah bosan atau bahkan merasa kewalahan sehingga cenderung berganti-ganti tontonan tanpa pengalaman yang dalam. Selain itu, beragam informasi yang kaku bahkan tidak relevan dengan konten itu sendiri seperti salam di awal, ajakan Subscribe, iklan dan sejenisnya akan pada akhirnya mempengaruhi rentang perhatian dan fokus si kecil.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories