Kata kunci penting dan mendasar harus diperhatikan dalam memanfaatkan ChatGPT.
1. Verifikasi informasi: Meski ChatGPT adalah model bahasa berbasis Kecerdasan Buatan yang dapat menghasilkan tanggapan layaknya manusia, wajib memverifikasi informasi yang diberikan dengan membandingkannya terhadap sumber yang kredibel. Selalu periksa ulang keakuratan informasi apa pun dari ChatGPT sebelum mengambil tindakan.
2. Gunakan sebagai pelengkap: ChatGPT dapat berguna melengkapi pengalaman belajar bagi siapa saja. Terutama untuk para siswa termasuk mahasiswa. Namun, jangan dengan serta merta mengandalkannya sebagai satu-satunya sumber informasi untuk urusan akademik. Alih-alih, gunakan hasil olahan yang diperoleh dari ChatGPT untuk melengkapi karya akademik yang mungkin berupa penelitian, untuk membantu lebih memahami konsep yang sulit
3. Spesifik: Saat mengajukan pertanyaan ke ChatGPT, wajib spesifik. Uraikan rincian yang serinci dan sebanyak mungkin. Dengan cara ini, ChatGPT akan memberi respons yang lebih akurat, cepat dan bermanfaat.
Baca juga: Cegah Kanker Pemerintah Gencarkan Program Promotif dan Preventif
4. Kenali batasannya: Meski ChatGPT adalah model bahasa yang sistematis, logis dan empiris tetap memiliki keterbatasan. Artinya, tidak dapat memberi semua jawaban pasti pas dan bernas atas semua pertanyaan. Atau, ChatGPT dapat saja memberi tanggapan yang tidak akurat pada waktu-waktu tertentu. Waspadai keterbatasan tersebut agar tetap mendapat input yang dapat dimanfaatkan dan dapat dipertanggungjawabkan.
5. Lindungi privasi: Jangan bagikan informasi sensitif dan bersifat pribadi dalam bentuk apa pun dengan ChatGPT. Batasi percakapan atau interaksi dengan ChatGPT pada topik akademik atau topik lain dalam tataran umum.
6. Tetaplah kritis dan analitis: Di ujungnya, mutlak mempertahankan pendekatan analitis kritis saat menggunakan ChatGPT. Jangan menerima begitu saja semua yang disajikan sebagai mutlak benar. Selalu amati dan cek dengan seksama informasi yang diberikan dengan pola pikir kritis dan analitis.
Unsur dan pengaruh positif pemanfaatan ChatGPT, khususnya dalam pendidikan bagi pembelajar sepanjang hayat. Lebih khusus bagi pelajar (dan mahasiswa) yang sedang menjalani pendidikan formal maupun informal.
1. Aksesibilitas: ChatGPT dapat memberikan akses langsung dan segera terhadap pemerolehan informasi yang diperlukan. Hal ini memudahkan anak-anak mempelajari dan memahami konsep meski masuk dalam kategori kompleks.
2. Pembelajaran yang dipersonalisasi: ChatGPT dapat memberikan pengalaman belajar yang dipersonalisasi. Artinya, sesuai dan disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi unik setiap anak. Pemanfaatan ChatGPT memungkinkan siapa saja belajar sesuai irama dan kecepatan masing-masing.
3. Efisiensi: ChatGPT dapat membantu anak-anak menghemat waktu dengan memberikan jawaban langsung dan segera atas semua pertanyaan yang diajukan. Artinya, mengurangi kebutuhan menghabiskan waktu dalam pembelajaran.
4. Keterlibatan: ChatGPT dapat melibatkan anak-anak dalam percakapan secara interaktif. Artinya, pembelajaran menjadi lebih komunikatif dan berlangsung multi-arah. Proses pembelajaran menjadi menarik dan lebih menyenangkan.
Baca juga: Bayi Alami Wonder Week, Apa Itu dan Bagaimana Mengatasinya?
5. Peningkatan kemampuan berbahasa: ChatGPT memungkinkan anak-anak berpotensi besar melatih dan meningkatkan keterampilan berbicara dan menulis. Termasuk dalam menerima umpan balik dan meningkatkan kemahiran merespons masukan lebih tepat.
Meski memiliki banyak sisi positip dan memberi manfaat, ada juga pengaruh negatif ChatGPT dalam pendidikan yang perlu diperhatian. Waspadai beberapa implikasi berikut agar manfaat optimalnya tidak mencederai prinsip belajar dan pembelajaran yang hakiki.
