Entaskan 65 Balita dari Stunting, Kepala BKKBN Apresiasi Adaro Energy Tbk

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (HC). dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG. (K) mengapresiasi Adaro Energy Tbk. dalam membantu program Percepatan Penurunan Stunting. Masyarakat dapat berperan aktif turut serta membantu upaya percepatan penurunan stunting.

Pada 2022, perusahaan yang bergerak di bidang energi dan pertambangan ini berkontribusi dalam penanganan stunting di 8 Kabupaten dan 3 Provinsi yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan dengan total sasaran 1.608.

Salah satu kontribusi Adaro dilakukan di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan yang membuahkan hasil, dari 151 anak yang berstatus stunting, 65 nya sudah berstatus normal berdasarkan perhitungan di akhir tahun 2021.

Hasto mengatakan, bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam menangani stunting. Peran sektor swasta dan masyarakat sangatlah penting dalam membantu percepatan penurunan stunting.

“Gotong royong itu menjadi betul-betul penting, tinggal bagaimana negara kita negara pancasila, bagaimana kita kolaborasikan dengan baik, dan arahan presiden itu memang kita harus pentahelix semua harus dilibatkan, perguruan tinggi, swasta, masyarakat, media, pemerintah semua terlibat. Negara itu kita tidak bisa meninggalkan swasta tidak bisa meninggalkan peran masyarakat. Nah ini Adaro saya kira bagian dari swasta dan juga masyarakat yang kemudian mendukung kegiatan pengentasan stunting. Kami betul-betul mengucapkan terima kasih,” kata Hasto saat menerima audiensi dari PT Adaro Energy Tbk Senin (09/05/2023) di BKKBN Pusat, Jakarta.

Baca juga: Booster Kedua COVID-19 Dikebut, Targetkan 50 Persen Orang Dewasa Sehat Divaksinasi

Menurut Hasto, BKKBN siap memfasilitasi dan mendampingi program penanganan stunting bersama Adaro, salah satunya dengan menyediakan data by name by address untuk sasaran program Adaro tahun 2023 ini di 76 desa yang telah ditentukan serta menggerakan seluruh kepala daerah di tingkat desa untuk terus melakukan rapat koordinasi melalui instruksi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi. Selain itu, Hasto berharap program Percepatan Penurunan Stunting yang telah dilakukan Adaro di Kalimantan Selatan menjadi best practice dan dapat menularkan ke sektor swasta lainnya untuk ikut berkontribusi dalam menurunkan stunting.

“Saya kira dengan cara begitu, maka sasaran kurang lebih 3.200 itu terpetakan. Terus saya akan men-declaire setelah ini semua siap saya akan men-declaire bahwa ini adalah launching pembagian telur kepada 76 desa. Kalau sudah siap, sasaran siap, desanya berapa, nanti kita launching. Sekian ribu sasaran sumbang desanya sekian. Mungkin itu menjadi best practice,” tambah Hasto.

Selain penyediaan data, BKKBN juga siap memfasiltasi materi edukasi untuk memperkuat sosialisasi edukasi kepada sasaran program melalui modul-modul edukasi yang sudah dibuat serta menggerakan tim pendamping keluarga di tiap-tiap tingkatan desa. Dengan itu, Hasto berharap Adaro dapat melakukan serangan udara dan serangan darat dalam percepatan penurunan stunting.

Selaras dengan Hasto, Divisional CSR Head of Adaro Energy Tbk, Okty Damayanti juga berharap upaya Adaro untuk mendukung pemerintah dalam percepatan penurunan stunting dapat berkontribusi untuk mencapai target 14% di tahun 2024 nanti.

“Kami paham bahwa pemerintah tidak bisa menyelesaikan sendiri karena ini sangat kompleks. Waktu itu dihimbau bagaimana private sektor turut mendukung dan ini adalah salah satu dukungan kami. Kami bergerak dengan cara berkolaborasi dengan banyak pihak. Adaro tidak bisa bekerja sendiri kami juga punya keterbatasan. Sehingga kami perlu merangkul banyak pihak supaya hasil bisa segera tercapai,” kata Divisional CSR Head of Adaro Energy Tbk. Okty Damayanti dalam audiensi tersebut.



“Hasil SSGI angka stunting turun kami bahagia bahwa Kalimantan Selatan masuk ke dalam 3 provinsi dengan penurunan stunting paling besar selain kalimantan Utara. Berdasarkan evaluasi dengan Pemda dan Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) bahwa kontribusi yang kami lakukan di Kabupaten Balangan khususnya berhasil berkontribusi sebesar 43%. Kami melihat bahwa hasil kemarin itu cukup membesarkan hati, pada saat itu bahagia dan bangga,” jelas Program Coordinator Adaro Foundation Marthina Jessica Timisela.

Dalam implementasinya pada 2022, Adaro berfokus pada penanganan melalui intervensi sensitif maupun intervensi spesifik serta berfokus pada peningkatan status kesehatan kepada baduta dan balita stunting serta ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK). Adaro juga memberikan bantuan stimulan berupa Pendamping Makanan Tambahan (PMT) telur, vitamin, dan susu diikuti pendampingan dan pencatatan rutin kepada program sasaran. Selain itu Adaro juga memberikan bantuan bibit sayuran kepada sasaran program dan selalu memonitoring dan mengevaluasi program Pecepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan.

Baca juga: ASI Tidak Pernah Kurang, Sekalipun Untuk Bayi Yang Lahir Kembar

Selanjutnya pada 2023, Adaro berencana untuk memperluas daerah sasaran program, dengan rencana kota sebaran implementasi akan dilaksanakan di 9 kabupaten dari 3 provinsi utama dengan sasaran kurang lebih 3.200 sasaran yang tersebar di 76 desa/kelurahan.

Dalam audiensi tersebut, Kepala BKKBN didampingi oleh Direktorat Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga Wahidah P, S.Sos,M.Si Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc, Dip.Com dan Plh. Direktur Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Ratna Juita Razak, SE. Turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan Ir. H. Ramlan.

Parents Guide
Parents Guidehttp://www.burhanabe.com
Info seputar parenting, mulai dari kehamilan, tumbuh kembang bayi dan anak, serta hubungan suami istri, ditujukan untuk pasangan muda.

Related Posts

Comments

Stay Connected

0FansLike
400FollowersFollow
8,385FollowersFollow

Recent Stories