Dalam sebuah penelitian, ibu-ibu yang rutin mengkonsumsi buah kurma, tidak memerlukan induksi dalam persalinan.
5. Stimulasi Puting Susu
Stimulasi puting susu ditujukan untuk merangsang produksi hormon oksitosin dalam tubuh.
Hormon oksitosin berpengaruh langsung terhadap kontraksi rahim secara simultan. Itulah mengapa bidan atau dokter akan menginstruksikan stimulasi puting pada pasien jika kontraksi rahim saat bersalin kurang adekuat.
6. Metode pijat
Metode pijat yang tepat dapat secara efektif berpengaruh pada sistem hormonal. Ada yang dinamakan pijat oksitosin yang mulanya dilakukan untuk merangsang produksi ASI.
Pijat ini pun dapat mempengaruhi sistem hormonal ibu saat hamil. Pada titik yang tepat, pijatan dalam merangsang produksi hormon oksitosin secara signifikan.
7. Akupuntur
Metode akupuntur tidak boleh dilakukan secara sembarang. Ibu harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk mendapatkan terapi akupuntur.
Akupuntur dipercaya dapat mempengaruhi kerja otot, saraf, juga hormonal. Pada titik yang tepat, metode akupuntur bisa saja merangsang kontraksi rahim walau tidak seefektif tindakan induksi.
8. Faktor Psikologis
Merasa khawatir bisa saja dialami oleh ibu hamil di usia kehamilan trimester akhir. Kecemasan mengenai proses persalinan dan kondisi bayi umum terjadi, baik itu pada kehamilan pertama atau bukan.
Baca juga Yuks Ajak Si Kecil Bermain Hujan di Pekarangan, Aman Engga Sih?
Kondisi psikologis yang kurang baik ini berpengaruh pada sistem hormonal. Ibu harus mendapatkan dukungan psikologis agar merasa tenang dan bahagia. Sehingga produksi hormon oksitosin atau yang sering disebut hormon cinta juga akan meningkat. Dengan demikian rahim akan dengan secara alami mengalami kontraksi tanpa intervensi medis.
Merangsang kontraksi rahim ternyata dapat dilakukan dengan mudah dan menyenangkan, ya. Selamat menanti kehadiran buah hati!
Foto utama dari Pexels.com