Home Blog Page 174

Nugie: Berubah Dulu, Agar Perubahan Berdampak Luas

0

Kami tidak mewarisi bumi dari nenek moyang kami,
kami meminjamnya dari anak-anak kami.


Untaian kalimat cantik di atas adalah ‘warisan’ dari pepatah asli Amerika. Sederhana tapi bisa jadi pengingat handal dalam setiap langkah dan tarikan nafas. Menguak kesadaran di saat terlupakan betapa alam harus dijaga agar tetap lestari. Bukan demi apa dan siapa, tetapi demi kelangsungan hidup mahluk sejagat raya.

Banyak dari kita kerap tanpa sadar bahkan sadar sempat melukai alam. Seakan lupa bila keindahan bumi menemukan cadangan kekuatan yang menjadikan setiap mahluk bertahan, dan kehidupan akan terus berlangsung.

Kalau di masa lampau mahluk hidup harus melawan alam untuk bisa bertahan hidup, akhirnya di masa sekarang manusia mulai sadar bahwa untuk bertahan hidup sebaiknya harus melindungi alam.

Baca juga: 4 Manfaat Mengajak Anak Mengikuti Hari Gerakan Sejuta Pohon Internasional

Tampaknya pemikiran serupa ini pula membuat seorang Agustinus Gusti Nugroho yang populer sebagai Nugie dalam belantara musik ini ‘menyatu’ dengan alam. Memutuskan pilihan syair-syair dalam lagu-lagu yang dilantunkan bernuansa alam seraya menggugah setiap orang peduli.

Sebelum mengajak orang lain terlibat, lebih dulu dia sendiri memperlihatkan kecintaan maupun kepeduliannya akan kemanusiaan, kebudayaan juga penyelamatan lingkungan hidup.

Bermula memang dari lagu-lagu ciptaannya seperti Burung Gereja, Pelukis Malam, Lentera Jiwa, Teman Baik atau Pembuat Teh. Lewat untaian kata, ditingkahi nada manis yang berusaha menggugah kepedulian ini pula Nugie diangkat berbagai pihak terkait sebagai duta lingkungan hidup.

Berprilaku nyata dalam keseharian yang sungguh berawal dari diri sendiri, baru kemudian menularkan ke dalam keluarga. Tidak sekedar lewat lagu atau kata-kata apalagi perintah, tetapi ayah dua anak ini langsung menunjukkan dalam tindakan.

Memilih bersepeda sebagai sarana transportasi, bahkan sudah dijalani jauh sebelum kegiatan bersepeda menjadi trend dan gaya hidup. Begitupun selalu ingat bawa tas belanja, lagi-lagi sejak dulu. Bukan setelah ramai himbauan hindari pemakaian plastik.
Setiap pergi bersama keluarga, kebiasaan tersebut sudah otomatis, bahkan selalu ingat pula bawa botol minuman sendiri, jaket hujan, sampai asbak juga agar tidak mengotori lingkungan.

“Anak-anak bisa lihat langsung seperti apa kebiasaan bapaknya. Baik kalau sedang pergi sendiri atau bersama. Jadi paham banget semua kebiasaan itu sangat bermanfaat terutama bagi diri sendiri dulu. Baru kemudian mereka bisa lihat bahwa itu berdampak pada lingkungan hidup,” ungkap Nugie.

Betul sekali! Apa yang terlihat dan menjadi kebiasaan itulah kemudian ditiru dan jadi teladan. Sebagaimana diceritakan Nugie pula, karena prilakunya yang telah menjadi kebiasaan tadi, anak-anak juga meniru sehingga akhirnya meningkat menjadi kebutuhan.

“Mengajarkan mencintai alam dan lingkungan harus merasakan sendiri agar bisa kemudian hari berdampak. Artinya, harus kita dulu yang mau berubah, baru kemudian perubahan itu berdampak luas,” jelasnya lagi.

Seturut pendapat Nugie pula, tetap perlu ada kampanye atau sosialisasi mengenai ini, tapi juga harus disinkronkan dengan kesadaran bahwa betapa luar biasanya alam dan seisinya di negeri ini untuk kelangsungan hidup sedunia. Kebanggaan dan rasa syukur akan hadirnya kita sebagai anak negeri Indonesia juga relevan dengan lingkungan hidup yang semoga saja terus lestari.

Nugie membuktikan semua itu dengan tetap konsisten dalam setiap tindak tanduk keseharian. Jadi tidak lagi sulit mengedukasi anak-anaknya supaya peduli dan mencintai alam. Sebab mereka sudah melihat secara nyata serta merasakan dampaknya.

Baca juga: 4 Manfaat Mengajak Anak Mengikuti Hari Gerakan Sejuta Pohon Internasional

Tanpa banyak kata, sebab anak-anak bukanlah pendengar yang baik, tetapi mereka perekam handal yang akan mengikuti pola tingkah orang tua yang tampak. Nah.., saatnya mulai berubah dulu, agar perubahan itu membawa dampak luas di muka bumi.

Sebagaimana Laura Ingalls Wilder dalam serial TV lawas Little House on the Prairie dan sangat terkenal di jamannya pernah menuliskan: Jika Anda benar-benar mencintai alam, Anda akan menemukan keindahan di mana-mana. (ita sembiring)

#harigerakansejutapohon #10Januari

Foto-foto dari Instagram @nugietrilogy

Temui Kepala BKKBN, John Hopkins Program Dorong KB Pascapersalinan Jadi Mata Kuliah Kebidanan

0

Johns Hopkins Program for International Education in Gynecology and Obstetrics (JHPIEGO) bersama Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND) mendorong agar KB pascapersalinan (KBPP) masuk mata kuliah di kurikulum Perguruan Tinggi pada program studi kebidanan.

Hal tersebut disampaikan Tim Pelatih Advokasi JHPIEGO Abdul Jabbar saat melakukan audiensi dengan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr (H.C) dr Hasto Wardoyo Sp.OG (K) di ruang rapat Sekretariat Stunting, minggu lalu.

“Harapannya ketika kurikulum bisa terinstusionalisasi sehingga akan mengurangi pelatihan-pelatihan yang melahirkan banyak bidan, namun tidak memiliki kapasitas dalam memberikan pelayanan KBPP,” kata Jabbar melalui keterangan tertulisnya.

Baca juga: KB Pasca Persalinan Cegah Lahirnya Bayi Berpotensi Stunting

Tidak sendiri Jabbar juga didampingi Andriani Siahaan sebagai spesialis KBPP JHPIEGO, Ketua AIPKIND Jumiarni Ilyas, Sekretaris AIPKIND Yetty L Irawan dan Sekretariat AIPKIND Septiana Ade Amalia. Sementara itu, mendampingi Kepala BKKBN Hasto Wardoyo yakni Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB/KR) BKKBN Eni Gustina dan Direktur Bina Akses Pelayanan KB BKKBN dr. H. Zamhir Setiawan, M.Epid.

Jabbar menjelaskan, pihaknya telah membuat pusat pelatihan (training center) pelayanan KBPP di 12 Kabupaten prioritas yakni Kota Bandung, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bogor, kabupaten Brebes, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Batang, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Tegal. Selanjutnya di Kabupaten Langkat, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Binjai serta Kabupaten Labuan Batu.

Menurutnya, pelayanan KBPP sangat klinis sehingga harus dilakukan oleh bidan yang kompetensinya telah terakreditasi.

“Sehingga membantu daerah melakukan efisiensi anggaran daerah yang terbatas. Dengan adanya training center itu mempermudah kabupaten maupun OPDKB dan Dinkes untuk melakukan pelatihan karena di kabupaten misal Karawang bisa gunakan APBD sendiri dilaksanakan oleh RSUD,” ujarnya.



Selanjutnya, JHPIEGO juga ingin membantu BKKBN di 12 kabupaten prioritas tersebut dengan membantu mengimplementasikan melalui kegiatan penguatan kapasitas bagi tenaga lini lapangan dengan harapan seluruh tenaga lini lapangan tersebut mendapat informasi terbaru mengenai pelayanan KBPP baik secara konsep maupun teori sehingga tidak ada kesalahan dalam memahami definisi operasional KBPP.

Harapan kedua mereka juga bisa mengedukasi kepada tim TPK nya di wilayah kerja dia. Sehingga karena kami terbatas dari waktu dan biaya, pembelajaran baik apa yg kita lakukan ini, apa yang jadi prioritas BKKBN bisa ditindaklanjuti dan dijadikan pembelajaran untuk kabupaten lain,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua AIPKIND Jumiarni Ilyas mengatakan pihaknya bersama JHPIEGO telah menghasilkan Modul Peran Bidan dalam Pendampingan Perempuan dan KBPP. Modul setebal 300 halaman itu dibagi menjadi empat bagian dengan judul pada bagian pertama yakni Konsep Kependudukan, KB, dan Evidence Based Practice Dalam pelayanan KB.

Pada modul ini lulusan profesi bidan diharapkan menguasai konsep kependudukan dan KB, sejarah, situasi dan kebijakan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan KB, konsep keluarga, ketahanan keluarga, pendewasaan dan perencanaan usia pernikahan, waktu dan jarak kehamilan yang sehat, serta perspektif Bidan dalam pelayanan KB.

“Pada modul kedua membahas mengenai klasifikasi metode kontrasepsi, dimana mahasiswa kebidanan diharapkan memahami dan dapat menjelaskan perbedaan dari berbagai jenis kontrasepsi, antara lain kontrasepsi sadar masa subur, amenorea laktasi, kondom laki – laki maupun wanita, tudung serviks, kontrasepsi pada kondisi khusus, tubektomi dan vasektomi,” ucapnya.

Modul ketiga, sambung Jumiarni, membahas strategi komunikasi efektif meliputi KIE dan promosi kesehatan dalam pelayanan KB, teknik konseling menggunakan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) dan Strategi Konseling Berimbang KB Pasca Persalinan (SKB-KBPP) serta manajemen pelayanan KB.

“Terakhir pada modul keempat diberikan pembekalan pada peserta didik mengenai asuhan pascakeguguran dan aplikasi aasuhan kontrasepsi darurat,” jelasnya.

Modul KB tersebut turut menyertakan capaian pembelajaran yang ingin dicapai, bahan kajian, metode pembelajaran, gambaran besar materi, metode evaluasi dan instrumen serta bahan bacaan.

Penyampaian materi dilakukan melalui kuliah interaktif, Small Group Discussion, Discovery Learning, tutorial dan praktik di kelas, laboratorium maupun klinik dengan menggunakan metode studi kasus, analisis jurnal, dan evidence based report dengan evaluasi penilaian teori UTS dan UAS, penugasan serta penilaian praktik.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo pun menyambut baik gagasan tersebut. Hasto mengatakan pelayanan KBPP yang ada saat ini belum maksimal lantaran dari 4,8 juta ibu yang melahirkan setiap tahunnya, hanya sepertiga nya saja yang langsung menggunakan KBPP.

“Jadi kalau spacing erat dengan autis dan stunting sehingga dalam rangka meningkatkan SDM, KBPP menjadi sangat penting,” kata Hasto.

Baca juga: 4 Manfaat Mengajak Anak Mengikuti Hari Gerakan Sejuta Pohon Internasional

Hasto menjelaskan, KBPP juga bisa menjadi solusi untuk menekan kebutuhan ber-KB yang belum terpenuhi (unmet need) yang selama dua tahun ini persentasenya naik dari 10% pada 2020 menjadi 18% pada 2022 ini.

Dia menambahkan, untuk mendapatkan akseptor KB sangat mudah jika melakukan pendekatan melalui KBPP lantaran secara psikologis ibu yang baru melahirkan tidak ingin langsung punya anak lagi.

“Disitu kita advokasi. 90 persen itu sudah melahirkan di Faskes. Kalau kita pikir sistematis kalau sekarang mau melahirkan apakah mau lagi pasti jawabnya tidak. Cuma sayangnya 100 persen yang tidak mau itu yang mau KB cuma 29 persen angkanya. Ini target market yang menarik dan strategis dan lokusnya jelas, kalau kita tidak bisa menangkap itu ya sayang,” ungkapnya.

Foto utama oleh Christian Bowen dari Unsplash

KB Pasca Persalinan Cegah Lahirnya Bayi Berpotensi Stunting

0

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menekankan pentingnya KB Pasca persalinan (KBPP) untuk menurunkan kebutuhan ber-KB yang belum terpenuhi (unmet need) dan mencegah lahirnya bayi stunting.

Hal tersebut disampaikan Hasto saat membuka kegiatan Penguatan KB Pasca Persalinan dalam rangka penurunan Unmet Need KB secara virtual, di awal minggu lalu.

“KBPP adalah pelayanan KB yang diberikan setelah persalinan sampai dengan kurun waktu 42 hari, dengan tujuan mengatur jarak kelahiran, jarak kehamilan, dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, sehingga setiap keluarga dapat merencanakan kehamilan yang aman dan sehat,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya.

Hasto menjelaskan, berdasarkan data hasil New Siga menunjukkan bahwa capaian KBPP masih sangat rendah yakni 15,8%, sehingga masih ada 85% ibu bersalin belum menggunakan KBPP.

Baca juga: Kurangi Kematian Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir dengan Cathlab

Padahal selain mencegah kelahiran bayi yang berisiko stunting, KBPP sangat berkontribusi dalam mencegah kematian ibu dan anak. Melihat capaian KBPP yang rendah tersebut maka para pengelola program KB dan Faskes di lapangan diharapkan dapat memberikan promosi dan konseling terhadap PUS karena mereka mempunyai pengaruh yang besar dalam meningkatkan motivasi ber-KB PUS.



“Untuk itu, diperlukan upaya untuk peningkatan promosi dan konseling KBPP secara komprehensif untuk memperkuat peran dan dukungan dari pengelola program KB dan Faskes dalam meningkatkan cakupan pelayanan KBPP,” imbaunya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN dr. Eni Gustina, MPH juga mengatakan bahwa berdasarkan hasil Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK-21), ada 13 alasan utama tidak ber-KB para pasangan usia subur (PUS) yang bukan peserta KB.

Baca juga: 4 Manfaat Mengajak Anak Mengikuti Hari Gerakan Sejuta Pohon Internasional

Pertama adalah ingin hamil atau punya anak, kedua mengenai alasan kesehatan, ketiga akibat efek samping, keempat infertilitas/menopause, kelima suami/keluarga menolak, keenam suami tinggal jauh/jarang berhubungan, ketujuh tidak ada alat/obat/cara KB yang cocok.

“Delapan tidak tahu tentang KB, sembilan alasan agama, sepuluh yakni biaya mahal, sebelas berkaitan dengan tempat pelayanan jauh, dan dua belas berkaitan dengan alat/obat/cara KB tidak tersedia, serta terakhir tidak ada petugas pelayanan KB,” ucap Eni.

Foto utama oleh Bonnie Kittle dari Unsplash

4 Manfaat Mengajak Anak Mengikuti Hari Gerakan Sejuta Pohon Internasional

0

Jujur ya, siapa yang baru tahu kalo ada yang namanya Hari Gerakan Sejuta Pohon, diperingati setiap tanggal 10 Januari?

Bukan tanpa alasan membuat gerakan sejuta pohon ini. Betapa besar manfaat pohon bagi kelangsungan hidup setiap mahluk. Jadi, penting banget untuk menghentikan krisis iklim yang sudah di depan mata.

Kebayang nggak Moms and Pops, kalau sampai krisis iklim terjadi. Bagaimana nasib buah hati kita di masa datang?

Nah, menengok ke belakang sejarah hari istimewa yang satu ini, momen Hari Gerakan Sejuta Pohon Sedunia konon digagas pada tahun 1870-an oleh seorang wartawan surat kabar Nebraska City News yang bernama Julius Sterling Morton. Bersama istrinya, Caroline, setelah sebelumnya pindah domisili di tahun 1854, Julius menanami berbagai pohon-pohonan diatas lahan milik mereka yang begitu luas.

Baca juga: Dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA: Amanah dan Misi Baru di Awal Tahun Baru

Julius juga seringkali menuliskan pengetahuan tentang tanaman dan manfaat menanam pohon di media tempat dirinya bekerja. Dari tulisan-tulisannya ini, masyarakat di kota Nebraska merasa terpanggil untuk menghijaukan lingkungan tempat mereka tinggal dan kemudian ditetapkanlah tanggal 10 Januari sebagai Arbor Day atau Hari Pohon dimana dimaknai lebih jauh sebagai hari kita bersama berupaya untuk menanam, memelihara dan melestarikan pohon yang kita tanam.

Moms dan Pops, peduli akan masa depan anak dan menjaminnya tetap hidup dalam lingkungan asri, nyaman, aman tenteram, bukan berarti hanya orang tua yang menjaganya. Tetapi kepedulian itu harus pula diturunkan pada anak-anak. Agar mereka juga bisa menjaga bumi ini tetap baik untuk mereka huni.

Salah satu tentu saja dengan mengajak serta mengajarkan anak-anak pentingnya menanam pohon. Dengan begitu dunia bakal memiliki generasi penerus yang peduli lingkungan. Sangat disarankan melakukan ini sejak dini, agar kecintaan mereka pada lingkungan terus bertumbuh seiring pertambahan usia.

Selain akan menjadi penerus sebagai penjaga semesta, banyak sekali manfaat mengajak mereka ikut serta dalam gerakan menanam pohon. Tidak harus sejuta memang, tetapi dimulai dari lingkungan sendiri akan menciptaan kesadaran tidak hanya sejuta, bahkan miliaran pohon akan tumbuh subur dan menyelamatkan krisis iklim yang melanda jagat raya.

Apa saja ya Moms dan Pops yang bakal mereka dapatkan dari memahami diperingatinya hari gerakan sejuta pohon internasional ini?

1. Mengajak lebih bertanggung jawab
Karena kegiatan menanam pohon tidak selesai begitu saja, namun membutuhkan perawatan lebih lanjut, maka anak akan belajar bertanggung jawab atas apa yang telah dimulainya.

Ajarkan mereka untuk tidak lupa menyirami, membersihkan sekitar, bahkan sesekali diajak berkomunikasi. Mengamati perkembangan dari hari ke hari akan melatih anak berkomitmen atas apa yang telah dilakuka karena sudah belajar konsisten dan mematuhi aktifitas rutin. Bisa menjadi bekal di kemudian hari karena terlatih sejak dini.

2. Menciptakan kebersamaan berkualitas
Saat menemani sekaligus mengajarkan bagaimana cara menanam pohon, akan terjadi relasi berkualitas antara anak dan orang tua. Apalagi pada saat menjelaskan berbagai hal terkait pepohonan dan lingkungan, dengan kisah-kisah menarik, anak akan merasakan kehangatan. Inilah waktu-waktu emas kebersamaan karena anak bisa merasakan memiliki orang tuanya secara utuh. Selain juga akan terbiasa mendengar dan mengamati secara cermat.

3. Aktifitas bervariasi sehingga menjadi lebih sehat
Mengambil sedikit waktu berkegiatan di luar rumah dengan menanam pohon membuat mereka menghirup udara segar di alam terbuka. Memiliki variasi aktifitas dan tidak terus menerus terpaku pada gadget atau terkurung dalam ruang tertutup yang kerap menimbulkan kejenuhan. Sudah barang tentu akan sangat berpengaruh pada kesehatan jiwa dan badan.

4. Terlatih beradaptasi dengan alam dan melatih panca indera
Melakukan kegitan di ruang terbuka akan membuat anak merasakan kedekatan dengan alam. Di saat bersamaan tanpa sengaja melatih kemampuan beradaptasi dengan alam. Menjadi tahu bagaimana mengatasi keadaan karena terbiasa beraktifitas di alam terbuka. Selain itu indera mereka juga terlatih secara alami. Di mana saat menanam pohon, jadi belajar mengenali jenis tanaman. Mengenali warna-warni, termasuk indera penciuman pun berfungsi saat menghirup aroma bunga-bunga atau tanaman.



Moms and Pops, ini hanya sebagian kecil dari banyak manfaat bila mengajak anak dalam kegiatan menanam pohon. Namun yang lebih penting lagi di luar ini semua sesungguhnya adalah mengajak mereka agar selalu memiliki kepedulian dan kecintaan akan kegiatan menanam pohon. Bukan hanya dalam gerakan sejuta pohon atas nama peringatan hari sejuta pohon setiap 10 januari.

Baca juga: Kolom GWTT: Makanan Sehat dan Olahraga yang Bermanfaat dan Efektif

Setiap hari kita bisa menanam pohon dan terutama menjamin bahwa pohon yang ditanam itu tumbuh karena perawatan. Bukan sekadar seleberasi hari sejuta pohon semata ya!

Mari menaman! (IS)

Foto utama oleh Artholic Kamruzzaman dari Unsplash

Kenali Mengapa Si Kecil Terlalu Cengeng dan Rewel? Apa Sebab dan Bagaimana Mengatasinya?

0

Moms dan Pops, bagi para orang tua muda, seringkali merasa kesulitan menghadapi buah hati saat menangis atau rewel. Si Kecil Terlalu Cengeng dan Rewel? Apa Sebab dan Bagaimana Mengatasinya? Hal ini perlu diketahui agar tidak salah dalam menangani ketika si kecil rewel. Hal ini karena anak kecil menangis sebagai cara berkomunikasi dengan orang tuanya. Sebab mereka belum mampu menyampaikan apa yang mereka inginkan melalui kata-kata.

Meski begitu, Moms dan Pops tidak perlu merasa khawatir saat buah hati menangis. Secara normal, bayi akan menangis setiap hari selama 2-3 jam. Hal ini merupakan situasi yang normal dan tugas orang tuanyalah yang harus memahami makna Si Kecil Terlalu Cengeng dan Rewel? Apa Sebab dan Bagaimana Mengatasinya?

Penyebab Rewel

Setiap bayi memiliki karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, Moms dan Pops harus bisa memahami dan mengenali pola tangisan bayi agar bisa segera melakukan reaksi sesuai dengan apa yang dirasakan oleh buah hatinya. Sehingga bila sudah bisa mengenali karakter buah hatinya, orang tua tidak akan mudah panik saat menghadapi si kecil yang sedang menangis.

Baca juga Berbagai Manfaat Buah Nanas dan Pir Untuk Keluarga

Pada situasi ini, Moms dan Pops harus mengetahui dalam kondisi apa si kecil terlalu cengeng dan rewel? Apa sebab dan bagaimana mengatasinya juga harus diketahui sebagai langkah untuk membuat si bayi kembali tenang. Secara umum, ada beberapa hal yang sering menyebabkan bayi mudah menangis dan rewel. Beberapa penyebab tersebut antara lain adalah :

  • Lapar

Pada usia 0 sampai 3 bulan, bayi akan membutuhkan asupan ASI yang cukup  sebagai bahan makanan. Dalam sehari, bayi bisa mengkonsumsi ASI antara 8-12 kali. Rentang waktu mengkonsumsi ASI ini biasanya berjarak 2-3 jam, hal ini karena ASI lebih mudah untuk dicerna bayi. Untuk menghindarkan bayi mudah merasa lapar, sebaiknya ibu menyusui juga melengkapi asupannya dengan minum susu khusus ibu menyusui. Tujuannya adalah agar kualitas ASI yang dikonsumsi si kecil menjadi lebih baik.

  • Lelah

Kelelahan yang menimpa pada anak usia bayi, diakibatkan karena kurangnya waktu tidur. Gangguan yang muncul dari lingkungan juga bisa menyebabkan bayi terganggu tidurnya. Hal ini yang kemudian menyebabkan Si Kecil Terlalu Cengeng dan Rewel? Apa Sebab dan Bagaimana Mengatasinya? Cukup dengan menimang bayi dalam gendongan ibu akan membuat bayi kembali tenang dan bisa tidur lagi.

Berbagai Manfaat Buah Nanas dan Pir Untuk Keluarga

0

Moms, buah nanas dan pir merupakan dua jenis buah yang banyak disukai oleh masyarakat. Selain karena rasanya  yang enak, terdapat berbagai manfaat buah nanas dan pir untuk keluarga. Sehingga dengan rutin mengkonsumsi kedua jenis buah ini, diharapkan mampu meningkatkan kualitas kesehatan seluruh anggota keluarga.

Oleh karena itu, Moms perlu mengetahui berbagai manfaat buah nanas dan pir untuk keluarga. Sehingga bisa membiasakan mengkonsumsi kedua jenis buah ini. Khususnya bagi yang membutuhkan manfaat dari kedua jenis buah ini.

Manfaat buah Nanas

Sebelum menjabarkan berbagai manfaat buah nanas dan pir untuk keluarga, yang pertama akan diuraikan adalah mengenai manfaat buah nanas. Manfaat buah nanas antara lain :

  • Menambah daya tahan tubuh

Nanas kaya kandungan antikarsinogen yakni vitamin C yang merupakan jenis vitamin yang sangat baik dalam membentuk sistem kekebalan tubuh. Vitamin ini juga mampu mencegah munculnya infeksi pernafasan dan sistem.

Buah nanas juga mengandung enzim bromelain yang bisa mencegah serangan mikroorganisme. Anti inflamasi pada enzim juga baik untuk memperbaiki sel yang rusak akibat serangan kuman serta merangsang daya tahan tubuh lebih baik.

Baca juga Si Kecil Terkilir, Bagaimana Pertolongan Pertamanya?

  • Memperbaiki kesehatan tulang

Kandungan kalsium tinggi termasuk diantara berbagai manfaat buah nanas dan pir untuk keluarga. Kalsium membantu meningkatkan kualitas tulang, bersama dengan tembaga yang ada pada buah nanas.

  • Meminimalisir resiko kanker

Nanas juga bermanfaat untuk mengurangi resiko terkena kanker. Hal ini karena adanya enzim bromelain yang bisa efektif mencegah pertumbuhan sel kanker kolorektal. Bromelain bisa membantu membunuh sel kanker.

  • Mempercepat proses kesembuhan luka setelah operasi

Proses ini dibantu melalui kandungan bromelain yang memiliki banyak manfaat. Enzim ini mampu membuat luka pasca operasi bisa lebih cepat sembuh. Bromelain mempunyai sifat anti inflamasi yang bisa membantu menyembuhkan peradangan, pembengkakan serta luka memar yang kadang timbul pasca operasi.

  • Menjaga Kesehatan Mata

Tingginya kandungan vitamin C  pada buah nanas, sangat baik untuk menjaga kesehatan mata. Dengan sering mengkonsumsi vitamin C serta beta karoten, bisa membantu meminimalisir resiko terserang penyakit mata yang sering timbul pada kaum lanjut usia. Vitamin C juga mencegah terjadinya katarak pada mata, dan memperlambat proses berkembangnya penyakit mata yang beresiko pada terjadinya kebutaan.

Kolom GWTT: Makanan Sehat dan Olahraga yang Bermanfaat dan Efektif

0

Moms and Pop, ParentsGuide dan GorryWell, sebuah wellness superapp menghadirkan kolom GorryWell’s Tea Time, sebuah rubrik khusus yang membahas berbagai isu seputar gaya hidup sehat, nutrisi, olahraga, mindfulness, kesehatan mental, dan lain-lain. Pembaca diajak untuk turut mengajukan pertanyaan.

Pertanyaan : 

Makanan sehat dan olahraga yang bermanfaat dan efektif

Jawaban oleh Coach Ardianto

Kesehatan adalah salah satu hal penting yang mendukung semua kegiatan dan aktivitas sehari-hari. Menerapkan pola hidup sehat tentu bisa membuat seseorang terhindar dari berbagai masalah dan gangguan kesehatan, seperti serangan bakteri penyakit dan virus. Itu sebabnya, penting untuk menjaga pola hidup sehat.

Pola hidup sehat bisa dinilai dari makanan, minuman, asupan nutrisi, serta kebiasaan berolahraga seseorang. Pada dasarnya, penerapan pola hidup sehat memang identik dengan faktor makanan yang biasa dikonsumsi. 

Jadi, sangat penting menjaga asupan makanan sehari-hari. Konsumsi makan-makanan yang tidak sehat tentu memiliki beberapa dampak buruk bagi kesehatan. Dampak tersebut bisa muncul dalam rentan waktu yang beragam. Efek jangka panjangnya, bisa membuat tubuh mengalami obesitas yang dapat memperbesar resiko terganggunya kesehatan. 

Berikut ini tahapan yang dapat kita lakukan untuk memulai kebiasaan pola hidup sehat :

  1. Menjaga konsumsi makanan

Hindari mengkonsumsi makanan kurang sehat, seperti fast food, makanan olahan, makanan yang digoreng dan melakukan kalori defisit atau input kalori tidak melebihi dari kebutuhan kalori harian. Sehingga tidak terjadi obesitas yang dapat membahayakan kesehatan. 

  1. Melakukan aktivitas olahraga secara teratur

Sebagai permulaan kita dapat melakukan aktivitas kardiovaskular yang sederhana dan paling murah yaitu berjalan kaki atau jogging selama minimal 20 menit sehari dan bisa kita tambahkan durasinya secara bertahap sesuai kemampuan.

Berjalan kaki atau jogging 20 menit selama 3 kali seminggu lebih baik daripada kita melakukan langsung 1 jam atau lebih tetapi hanya 1x dalam seminggu.

  1. Strength training atau latihan beban

Strength training atau latihan beban dapat dilakukan hanya dengan menggunakan beban tubuh, tidak harus menggunakan alat seperti barbel ataupun mendatangi pusat kebugaran (Gym). 

Dengan kemajuan teknologi saat ini, olahraga dapat dilakukan secara digital, semudah membuka layar gawai, dimana salah satunya adalah  dengan membuka Aplikasi GorryWell di mobile phone, kita akan dipandu latihan beban dan penguatan oleh Fitness Coach yang berpengalaman secara online dan real time. Fitness Coach akan memberikan assessment dan training yang sesuai dengan Fitness level Client. Intensitas latihan beban akan ditambah secara berkala dan sesuai kebutuhan. 

Mengubah kebiasaan lama yang kurang baik, memang tidak hanya soal niat, tetapi juga soal keseriusan. Apalagi, kebiasaan menjalani pola hidup sehat itu tidak cukup hanya dengan satu langkah saja.

Apabila masih ada kendala dan pertanyaan dalam melakukan latihan anda dapat mendownload Aplikasi GorryWell dan temukan pelatih pribadi yang dapat membantu Anda. 

Selamat mencoba dan Terima kasih! 

Coach Ardianto

Terima kasih sudah menghubungi kami. Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat. Bersama GorryWell, hidup sehat jadi lebih holistik, personal, dan affordable.

Yuk download aplikasi GorryWell di Playstore atau Appstore untuk konsultasi lebih jauh dengan para wellness coach profesional.

Moms and Pops, sampaikan pertanyaan yang ingin diajukan di link ini

Semua akan dijawab secara profesional oleh Wellness Coach dari GORRYWELL dan akan dibahas di ParentsGuide. Jangan khawatir, form yang diajukan bersifat pribadi dan rahasia.

Foto utama oleh Burst

Si Kecil Terkilir, Bagaimana Pertolongan Pertamanya?

0

Moms dan Pops, kebanyakan orang tua akan merasa panik jika kaki si kecil terkilir atau mengalami cedera otot. Namun, sebagai orang tua Moms dan Pops tidak perlu terlalu cemas karena kondisi yang satu ini kerap dialami oleh anak-anak. Untuk menjawab pertanyaan mengenai si kecil terkilir, bagaimana pertolongan pertamanya? Maka simak ulasan artikel yang ada di bawah ini.

Ini Dia Jawaban dari Pertanyaan, Si Kecil Terkilir, Bagaimana Pertolongan Pertamanya?

Menurut Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah Bintaro Jaya, yaitu dr. Caesar Pronocitro, Sp. A, M.Sc. ada banyak sekali cara untuk mengatasi anak yang keseleo. Salah satu metode penanganan kaki terkilir yang bisa Moms dan Pops terapkan di rumah yaitu dengan menggunakan Langkah RICE, berikut ulasan artikelnya.

  • Rest : Istirahatkan Kaki yang Terkilir

Langkah pertama yang bisa Moms dan Pops lakukan terlebih dahulu apabila kaki si kecil keseleo yaitu dengan cara mengistirahatkan area yang cedera. Pastikan bahwa si kecil tidak terlalu banyak berdiri maupun berjalan supaya pergelangan kakinya bisa cepat sembuh. Jaga area kaki yang terkilir agar tidak banyak bergerak kurang lebih selama 24 sampai dengan 48 jam.

Baca juga Piknik Keluarga Ke Kebun Raya, Ini Panganan Yang Seru Untuk Dinikmati

Selain itu, Moms dan Pops juga harus mengawasi si kecil agar tidak mengangkat barang bawaan yang berat. Sebab, hal tersebut dapat memperparah kondisi pergelangan kaki yang terkilir tadi, maka dari itu Moms dan Pops harus memperhatikan si kecil supaya tidak terlalu banyak melakukan aktivitas terlebih dahulu.

  • Ice : Bungkus dengan Es Batu

Setelah pertolongan pertama berhasil Moms dan Pops lakukan, maka bungkus area kaki yang keseleo tersebut dengan menggunakan es batu.  Namun satu hal yang harus Moms dan Pops ingat yaitu jangan sampai menempelkan es batu secara langsung ke area kaki yang cedera.

Melainkan, bungkus es batu itu tadi dengan menggunakan handuk yang lembab terlebih dahulu supaya kulit kaki si kecil yang cedera tadi tetap terlindungi. Tempelkan es batu yang sudah dilapisi dengan menggunakan kain handuk tersebut di area kaki yang cedera kurang lebih selama 15 sampai 20 menit.

Pengasuhan Demokratis: Apa dan Bagaimana Cara Berlatih dan Mengupayakannya?

1

KOLOM DIGITAL EDUCATION OLEH M. GORKY SEMBIRING

Teringat penggalan lirik bait awal senandung Whitney Houston berjudul “Greatest Love of All” dengan proses kontekstualisasi, sebagai berikut: “Saya yakin anak-anak adalah masa depan kita. Ajari mereka dengan baik dan biarkan mereka memimpin. Tunjukkan pada mereka semua keindahan yang mereka miliki dari dalam diri masing-masing. Beri mereka rasa bangga agar membuatnya lebih mudah. Biarkan tawa ceria anak-anak mengingatkan kita bagaimana kita dulu juga (pernah) memilikinya!”

Keren! Inspiratif. Bisa menguatkan pemahaman mengapa pola pengasuhan anak (dalam konteks parenting) menjadi penting.

Lalu, ada pula ungkapan: “Tak ada orang tua yang sempurna. Cukuplah menjadi orang tua yang nyata dan sesuai dengan realita saja.”

Timbul pergulatan, di satu sisi kita dituntut “lebih” sementara sesungguhnya justru memiliki kondisi “kurang” di saat bersamaan. Bagaimana menyikapi fenomena dan problematika ini?

Baca juga: Tahukah Moms? Ini 6 Sayuran Terbaik Untuk Penambah Darah Ibu Hamil

Untungnya, ada pula kata bijak yang sudah mengakar bagi bangsa Jepang dan jelas menguatkan. “Kebaikan seorang ayah lebih tinggi dari gunung. Kebaikan seorang ibu lebih dalam dari lautan!” Kita mendapatkan kata kunci sakti, yakni kebaikan.

Lantas dalam beberapa dekade terakhir, kita diperkenalkan pula dengan pola pengasuhan dalam konteks parenting di mana salah satunya disebut sebagai pengasuhan demokratis. Ini menyiratkan bahwa kita dititahkan “membiarkan” anak-anak bebas melebarkan sayapnya melalui penguatan dan perbuatan positip.

Tersirat, kita wajib mencintai anak-anak lebih dari kemampuan dan kemauan mereka. Cinta kita, dalam bentuk perhatian kepada anak-anak, harus lebih dari sekadar keberadaan dan pencapaian mereka. Berarti anak-anak sesungguhnya lebih membutuhkan kehadiran dan perhatian dibandingkan dengan pemberian yang mampu kita sediakan. Tiap kata, ekspresi, gerak tubuh atau tindakan harus menyiratkan pesan bahwa mereka sangat berharga di mata apa lagi di hati sanubari kita.

Anak-anak jelas membutuhkan cinta. Apa lagi di saat menghadapi kehampaan. Bisa jadi kita tak mampu mempersiapkan masa depan bagi mereka. Namun sekurang-kurangnya berupaya semampunya mempersiapkan mereka untuk kehidupan di masa depan.

Berikut pokok bahasan yang membantu kita menuju ke arah itu. Yaitu: (1) Memahami Pola Asuh Demokratis, (2) Ciri Pola Asuh Demokratis, (3) Contoh Pola Asuh Demokratis, (4) Keuntungan dan Kerugian Pola Asuh Demokratis, (5) Kelemahan Pengasuhan Demokratis, dan (6) Tips untuk Pengasuhan Demokratis.

Baca juga: Wujudkan Satuan Pendidikan Ramah Anak, Pemda dan Tenaga Pendidik Harus Terlibat

Pola asuh demokratis memiliki ciri dan daya tarik tersendiri. Memungkinkan lebih banyak ruang menanamkan kemandirian dan otonomi pada anak. Masih ada perdebatan apakah ini bentuk pengasuhan terbaik. Namun ada baiknya mempelajari beberapa cara hebat memahami bagaimana mendisiplinkan anak pada usia belia.

Jika hanya mengikuti intuisi dan tidak melihat gambaran yang lebih besar dari tindakan, kata-kata, dan akibatnya pada anak kemudian, itu bisa menjadi kontraproduktif bagi perkembangan mereka. Disiplin yang ketat penting. Namun harus mampu belajar menyesuaikan diri dengan kemampuan dan keadaan anak. Jika tidak, akan sulit membesarkan mereka menjadi warga negara bertanggung jawab. Jika ini membuat kita penasaran untuk belajar tentang pengasuhan demokratis, berikut orientasi yang pas untuk mempelajari dan mewujudkan hal tersebut.

Piknik Keluarga Ke Kebun Raya, Ini Panganan Yang Seru Untuk Dinikmati

Moms dan Pops, menikmati nuansa alami dengan berwisata alam merupakan pilihan yang cukup menarik jelang akhir pekan. Setelah berkutat dengan jenuhnya pekerjaan dan kehidupan di perkotaan, udara segar di kebun raya merupakan media tepat mengembalikan kesegaran jiwa dan fisik. Untuk menambah keseruan piknik keluarga ke kebun raya, ini panganan yang seru untuk dinikmati.

Panganan merupakan unsur yang melekat pada saat hendak berwisata alam, terutama ke kebun raya. Karena sambil menikmati kesegaran udara kebun raya, kita bisa sambil menikmati suasana berbeda makan bersama keluarga di alam terbuka. Apalagi, udara di kebun raya yang masih bersih, menjadikan kita akan betah berlama-lama berada di tempat tersebut.

Hal ini akan lebih nyaman bila sambil menikmati keindahan alam dan kesegaran udaranya, ditemani dengan beberapa panganan yang sesuai. Oleh karena itu kita harus tahu saat piknik keluarga ke kebun raya, ini panganan yang seru untuk dinikmati.

Panganan Wajib

Memang di sekitar kebun raya, banyak tersedia tempat makan mulai dari yang berkonsep sederhana hingga restoran mewah. Namun tentu akan berbeda jika bisa bersantai sambil menikmati menu panganan yang sudah disiapkan dari rumah. Meski akan sedikit merepotkan, namun dengan membawa bekal panganan dari rumah, selain lebih hemat juga bisa sesuai selera seluruh keluarga. Demikian pula akan lebih terjamin kualitasnya karena kita tahu proses penyiapannya.

Baca juga Kurangi Kematian Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir dengan Cathlab

Nah, agar lebih berkesan saat piknik keluarga ke kebun raya, ini panganan yang seru untuk dinikmati bersama kemeriahan keluarga.

  • Minuman

Beraktivitas di luar ruangan membutuhkan asupan cairan yang lebih banyak. Oleh karena itu, kebutuhan minuman sangat mutlak untuk disiapkan. Karena saat berada di luar ruangan pasti akan lebih mudah haus.

Untuk orang dewasa, menikmati teh hangat atau kopi panas, sambil menghirup kesegaran udara kebun raya, sangatlah menyenangkan. Sedangkan anak-anak akan lebih baik jika disediakan minuman segar seperti syrup atau jus buah. Karena biasanya anak-anak saat berada di ruang terbuka lebih menyukai menghabiskan waktu dengan aktivitas fisik seperti berlari-lari. Sehingga mereka cenderung lebih suka minuman menyegarkan untuk mengobati lelah setelah bermain-main di kebun raya.

395FansLike
11,766FollowersFollow
8,385FollowersFollow
15SubscribersSubscribe