Home Blog Page 193

Webinar 6 Oktober: Membuat Konten Usaha di Media Sosial

0

Hallo Netizen Asyik Indonesia! 

Di zaman milenial ini perkembangan teknologi menjadi penyebab salah satu terbentuknya era digital yang membawa perubahan. Pada era ini, teknologi digital sudah menjadi agian dalam melaksanakan rutinitas sehari-hari, mulai dari cara berkomunikasi, berinteraksi melalui media sosial, transaksi pembayaran hingga belanja kebutuhan sehari-hari.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta, di mana 170 juta di antaranya menggunakan media sosial atau mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Guna mendukung terwujudnya Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan program Literasi Digital dengan diadakan webinar yang  bertujuan untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang teknologi digital serta meningkatkan kecakapan digital masyarakat Indonesia untuk menciptakan  ruang digital yang aman, berbudaya, beretika dan produktif.

Baca juga: Balita dan Layar Kaca – Mengapa dan Bagaimana Efeknya?

Ada empat pilar yang disajikan dalam kegiatan webinar literasi digital yang berlangsung mulai tanggal 24 Juni 2022 hingga enam bulan kedepan.

  • Aman bermedia digital
  • Cakap bermedia digital
  • Budaya bermedia digital
  • Etis bermedia digital

Pengguna media sosial di Indonesia yang semakin meningkat setiap tahun membuka ruang bagi pelaku usaha untuk mengalihkan bisnis mereka kesana. Penggunaan media sosial yang tergolong mudah dan tersedianya fitur untuk berjualan di berbagai platform menjadi daya tarik bagi semua kalangan untuk mulai berbisnis di media sosial.

Ketika menggunakan media sosial sebagai sarana bisnis, maka konten yang dibuat harus sesuai dengan strategi marketing usaha kita. Konten yang di produksi untuk mempromosikan usaha kita harus menggambarkan dan menjelaskan usaha apa yang kita kembangkan.

Ada berbagai ide konten yang bisa diproduksi untuk mendukung promosi usaha dan membuat pengguna media sosial tertarik dengan produk yang kita tawarkan. Ide konten seperti tanya jawab dengan penonton, live streaming, give away dan video tutorial akan menjadi konten yang menarik untuk mempromosikan usaha kita.

Namun tidak semua pelaku usaha paham akan konten apa yang harus mereka produksi untuk mempromosikan usahanya. Sehingga promosi yang ditawarkan tidak menarik minat pengguna media sosial yang lain untuk membelinya. 

Kementerian  Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program literasi digital untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat. Webinar kali ini dengan tema “Membuat Konten Usaha di Media Sosial” akan dilaksanakan Kamis, 06 Oktober 2022 pukul 14.00 – 16.00 WIB bersama narasumber dari berbagai latar belakang.Sri Maryati Human Resource PT. Dana Mandiri Sejahtera akan menjadi narasumber pertama dalam webinar kali ini. Selanjutnya ada CEO Guru Youtuber Dirgantara Wicaksono dan terakhir ada Head of Operations Meraki Kreasi Bangsa Mikail Karimov.

Yuk daftarkan segera dirimu melalui link berikut info.literasidigital.id atau https://linktr.ee/siberkreasi

Foto utama oleh Gerd Altmann dari Pixabay

Webinar 5 Oktober: Pandai Berjualan di E-Commerce

0

Hallo Netizen Asyik Indonesia! 

Di zaman milenial ini perkembangan teknologi menjadi penyebab salah satu terbentuknya era digital yang membawa perubahan. Pada era ini, teknologi digital sudah menjadi agian dalam melaksanakan rutinitas sehari-hari, mulai dari cara berkomunikasi, berinteraksi melalui media sosial, transaksi pembayaran hingga belanja kebutuhan sehari-hari.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta, di mana 170 juta di antaranya menggunakan media sosial atau mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Guna mendukung terwujudnya Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan program Literasi Digital dengan diadakan webinar yang  bertujuan untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang teknologi digital serta meningkatkan kecakapan digital masyarakat Indonesia untuk menciptakan  ruang digital yang aman, berbudaya, beretika dan produktif.

Baca juga: Gaya Asuh Jaman Now: Orang Tua sebagai “Digital Role Model”

Ada empat pilar yang disajikan dalam kegiatan webinar literasi digital yang berlangsung mulai tanggal 24 Juni 2022 hingga enam bulan kedepan.

  • Aman bermedia digital
  • Cakap bermedia digital
  • Budaya bermedia digital
  • Etis bermedia digital

Perkembangan teknologi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka sekarang bisa dilakukan secara online melalui aplikasi lokapasar di perangkat gadget kita.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 mencatat hampir 90% masyarakat Indonesia pernah melakukan aktivitas pembelian barang dan jasa secara online. Hal ini menunjukkan transaksi jual beli secara daring saat ini sangat digemari oleh masyarakat.

Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi pelaku UMKM dan masyarakat yang memiliki usaha jual beli barang dan jasa. Mengalihkan kegiatan usaha ke ruang digital dengan memanfaatkan platform e-commerce tentu kegiatan jual beli bisa menjangkau pelanggan dari seluruh Indonesia. 

Untuk bisa sukses berjualan di platform e-commerce harus dibarengi dengan promosi atau biasa disebut digital marketing yang baik. Lalu apa saja langkah tepat yang bisa dilakukan agar bisa sukses berjualan di platform e-commerce?

Kementerian  Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program literasi digital untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat.

Webinar kali ini bertema “Pandai Berjualan di E-Commerce, akan digelar Rabu, 05 Oktober 2022 pukul 14.00 – 16.00 WIB bersama narasumber dari berbagai latar belakang:

  • Muhammad Miqdad Nizam, Ketua Bidang Ekonomi Digital dan UMKM Sobat Cyber Indonesia sebagai narasumber pertama.
  • Nuril Baskin, Entrepreneur & Founder of Nuril Media.
  • Abdul Malik, dosen merangkap sebagai jurnalis.

Yuk daftarkan segera dirimu melalui link berikut info.literasidigital.id atau https://linktr.ee/siberkreasi

Foto oleh Mediamodifier dari Pixabay

Bagaimana Memperkenalkan Uang Kepada Anak, Kapan Waktu Terbaik Memberikan Uang Jajan?

0

Moms dan Pops, tidak sedikit orang tua yang  beranggapan bahwa memberikan uang jajan hanya akan membuat anak boros dan termasuk tindakan memanjakan. Selain itu masih banyak orang tua yang belum begitu paham kapan saat yang tepat memberikan uang saku untuk anak.

Padahal dengan memberikan uang saku kepada anak dapat melatih anak untuk mengelola keuangan, tentunya hal ini perlu untuk Moms dan Pops dampingi, agar anak dapat mengerti dan terlatih dalam prosesnya. Selain itu, penting bagi Moms dan Pops untuk memberikan uang saku kepada anak di waktu yang tepat.

Simak ulasan artikel berikut  ini mengenai waktu yang tepat untuk memberikan uang jajan pada anak hingga tips memperkenalkannya.  

Kapan Waktu Yang Tepat  Memberikan Uang Saku Untuk Anak?

Indri Savitri yang merupakan pakar psikolog menyebutkan bahwa pemberian uang saku untuk anak bisa dilakukan ketika anak menginjak usia lima tahun. Namun Moms dan Pops  juga bisa memperkenalkan uang jajan ketika anak-anak mulai memasuki Sekolah Dasar (SD). Robin Taub yang merupakan penulis buku “ A Parent’s Guide to Raising Money Smart Kids” bahkan memberikan uang jajan mingguan kepada anak-anaknya.

Dengan begitu, awal masa Sekolah Dasar memang merupakan waktu terbaik dalam mengenalkan uang kepada anak. Hal ini tidak lain karena dalam waktu tersebut anak-anak baru memulai latihan mengelola uang. Berikan uang jajan kepada anak dalam jumlah yang cukup, jangan terlalu banyak atau sedikit.

Baca juga Kecanduan Gadget Berisiko Menyebabkan Anak Alami Gangguan Mental?

Moms dan Pops harus bisa menyesuaikan jumlah uang saku dengan harga rata-rata jajanan yang ada di sekolah anak.  Apabila ingin mengajarkan anak hidup hemat  sedari kecil,  maka bawakan bekal makanan ke sekolah. Jangan lupa, berikan pengetahuan kepada anak bahwa tidak semua jajanan yang ada di sekolahnya sehat dan juga layak dikonsumsi.  

Bagaimana Cara Memperkenalkan Uang Saku Untuk Anak? Ini Jawabannya!

Ada beberapa hal yang harus dipahami oleh Moms dan Pops agar uang yang diberikan kepada anak bisa dikelola dengan baik. Supaya tidak bingung, simak beberapa langkah mengenalkan uang saku untuk anak berikut ini.

Bagikan Uang Saku Dalam Nominal Yang Tepat

Berikan pemahaman kepada anak bahwa jumlah uang saku yang akan diterimanya nanti menyesuaikan dengan kebutuhannya saat di sekolah.  Setelah paham, ajak anak untuk belajar menabung , dalam hal ini Moms dan Pops bisa melebihkan beberapa persen dari jumlah uang jajan anak.

Kecanduan Gadget Berisiko Menyebabkan Anak Alami Gangguan Mental?

“Mental health is not a destination, but a process. It’s about how you drive, not where you’re going.” – Noam Sphancer.

Kolom dr. Laksmita Dwana, S.S, Praktisi Kesehatan

Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat dan mampu menyediakan beragam kelebihan, seperti hiburan, bantuan pembelajaran, dan mendukung kegiatan dalam menyelesaikan pekerjaan agar lebih efektif dan efisien. Smartphone, atau ponsel pintar, merupakan salah satu ragam teknologi yangdigunakan oleh berbagai lapisan masyarakat sejak tahun 2011.

Emarketer, sebuah institusi penelitian pemasaran digital, mengungkapkan bahwa lebih dari 100 juta pengguna smartphone aktif di Indonesia dan Indonesia menduduki peringkat keempat di dunia sebagai negara dengan pengguna smartphone secara aktif setelah negara Cina, Indonesia, dan Amerika.

Pada beberapa tahun terakhir, tampak adanya peningkatan angka penggunaan smartphone pada kelompok anak dan orang muda. Di waktu yang bersamaan, gangguan mental pada kelompok usia serupa juga ditemukan mengalami peningkatan, seperti adanya gangguan depresi, gangguan tidur, dan ide bunuh diri. Sebuah survei yang melibatkan orang tua di Indonesia menunjukkan bahwa 90% jenis gawai yang digunakan oleh anak-anaknya yang berusia 4-6 tahun adalah smartphone dan tablet.

Kemudian, 11% di antaranya telah memiliki smartphone atau tablet pribadi dan 26% di antaranya menunjukkan tanda dari adiksi gawai (gadget addiction). Data tersebut juga mengungkapkan bahwa 28% dari anak berusia 4-6 tahun menggunakan smartphone dan tablet untuk tujuan pendidikan, 22% menggunakannya untuk bermain, dan 50% untuk tujuan edukasi dan bermain dengan rerata waktu penggunaan sebanyak 62 menit per hari.

Diketahui bahwa saat bermain gawai, tubuh akan mengeluarkan hormon dopamin yang berperan dalam reward system, sehingga akan akan merasa senang dan memiliki motivasi yang tinggi. Jika anak terlalu sering terpapar gawai, penangkap sinyal dopamin di otak menjadi tidak sensitif, sehingga ia akan berusaha meningkatkan paparan agar produksi dopamin cukup.

Pada akhirnya, perkembangan otak yang berfungsi mengatur emosi dan impulsivitas rentang terganggu. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa >20% anak dan remaja alami gangguan mental dan perilaku akibat kecanduan gawai, dengan gejala sebagai berikut:

  • Tak merasa terganggu dengan paparan gawai yang lama.
  • Bereaksi berlebih jika gawai bermasalah, seperti kehabisan baterai.
  • Sangat terfokus pada gawai.
  • Abai dengan aktivitas penting lainnya, seperti makan dan tidur.
  • Tetap menggunakan gawai meskipun mengetahui resikonya.

Sekarang, apa saja yang dapat dilakukan oleh Moms and Pops untuk meminimalisir resiko kecanduan gawai pada anak?

Moms dan Pops Ada Kabar Baik, Indonesia Bersiap Menuju Endemi

0

Indonesia saat ini sedang bersiap untuk menuju endemi, hal ini didasarkan pada parameter penilaian COVID-19 yang terus melandai. Meskipun demikian kewaspadaan terhadap adanya kemungkinan mutasi virus tetap dilakukan.

”Sesuai pengumuman Dirjen WHO kita saat ini seluruh dunia telah menghadapi masa yang menggembirakan karena tanda tanda hilangnya pandemi COVID mulai terlihat, termasuk di Indonesia,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH pada keterangan pers virtual di Jakarta, Jumat (30/9).

Melandainya kasus COVID di Indonesia didasarkan pada penilaian parameter COVID-19 mulai dari angka kasus hingga penggunaan tempat tidur perawatan COVID-19. Parameter pertama terlihat penurunan kasus konfirmasi mingguan sejak Agustus minggu ketiga. Saat ini rata rata angka kasus harian COVID-19 berkisar di angka 2000 kasus.

Baca juga: Optimalkan Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Bisa Cegah Stunting

Hal ini dibarengi dengan penurunan positivity rate mingguan menjadi 6.38% dalam minggu terakhir. Demikian halnya dengan kasus kematian juga mengalami penurunan menjadi 123 per minggu, atau rata-rata di bawah 20 per hari.

Penurunan angka kasus juga dibarengi dengan penurunan angka perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit, dimana BOR terus mengalami penurunan dari angka 5% pada 10 September menjadi 4.83% saat ini. Begitu juga kasus harian dengan positivity rate cenderung melandai dalam satu bulan terakhir.

Meski demikian, masih ada 8 propinsi di Indonesia yang mengalami peningkatan kasus selama satu minggu terakhir yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Bangka Belitung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utama. Sementara 26 propinsi yang lain terjadi penurunan kasus harian.

dr. Syahril menyampaikan Indonesia mengadopsi enam strategi WHO menuju endemi mulai dari mengkomunikasikan risiko melalui sosialisasi kepada masyarakat bahwa pandemi COVID-19 masih ada dengan risikonya.

Kedua, melakukan vaksinasi dosis 1, dosis 2 hingga vaksinasi booster. Selanjutnya memastikan sistem pelayanan kesehatan dari hulu ke hilir sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan kasus. Serta upaya pengendalian secara menyeluruh dan berkesinambungan.

Secara khusus juga dilakukan penguatan upaya surveilans di Indonesia ke dalam lima tahapan, mulai dari Transisi dari case-based nation wole survailance ke sentimel surveillance, Melakukan integrasi survailen covid-19 dengan survailen LUSARI, Menguatkan community based surveillance yang akan terintegrasi dengan Sistem Kewaspadaan Diri dan Respons (SKDR) yang ada di puskesmas, Hospital based surveillance, selain akan terintegrasi dengan SKDR, tetapi juga trennya akan dipantau melalui surveilans SARI untuk kasus-kasus berat, environmental Surveilans (ES) juga akan menjadi salah satu sistem surveilans yang akan dikembangkan.

Baca juga: Anak Penakut? Jangan Takut! Ini Kiat Ortu Mengatasinya

”Kesiapan masyarakat untuk tetap waspada termasuk betul betul menyiapkan langkah kita menuju endemi, paling penting dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, termasuk disiplin memakai masker,” Ujar dr. Syahril.

Foto utama oleh Artem Beliaikin dari Unsplash

Optimalkan Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Bisa Cegah Stunting

0

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali menggelar Webinar seri ke-6 dengan tema Upaya Bagaimana Cegah Stunting Pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Turut hadir sebagai pembicara Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Nopian Andusti, S.E., M.T, Program Manager Kesehatan dan CSR Astra Yogi Lasril, dan Ketua Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (HIMPSI). Dr. Wiwin Hendriani, S.Psi, M.Si.

Dalam sambutannya Deputi KSPK Nopian Andusti mengatakan, kelas pengasuhan atau sesi peningkatan kapasitas keluarga merupakan salah satu layanan di masyarakat yang efektif dalam mewujudkan perubahan perilaku di tingkat keluarga.

Baca juga: Berperan Penting dalam Pembelajaran PAUD, Kemendikbud Gelar Diklat Mendongeng

Melalui kegiatan Bina Keluarga Balita dan Anak, Program Bangga Kencana yang diyakini oleh Nopian sangat strategis untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua, dan anggota keluarga lainnya yang memiliki balita dalam membina tumbuh kembang balita terutama pada seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK)

“Seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah pondasi utama apakah anak-anak ini nanti akan menjadi anak yang berkualitas atau sebaliknya, maka sangat tergantung di seribu HPK. Sehingga, seribu HPK ini sering disebutkan sebagai Fase Keemasan seorang anak manusia,” kata Nopian dalam sambutannya.

Seribu HPK sendiri, kata Nopian, dimulai sejak awal konsepsi atau selama 270 hari masa kehamilan serta 730 hari setelah lahir (hingga anak berusia 2 tahun).

Sementara itu Program Manager Kesehatan dan CSR Astra Yogi Lasril menambahkan, Program Intervensi Gizi dan Penurunan Stunting di Wilayah Prioritas yang dilaksanakan oleh pihaknya terdapat edukasi terkait kesehatan gizi, reproduksi remaja, anemia pada remaja putri, intervensi untuk ibu hamil, dan sekolah keluarga balita, pendampingan posyandu, pendampingan kader avicenna atau kader posyandu, pemberian PMT, dan juga di Posyandu.



“Saat ini, Kita juga telah melakukan program intervensi stunting, dan yang paling besar mungkin di kab. Rote salah satu barometer nasional stunting Indonesia. Untuk data 2021 sudah ada 22 desa di 11 kabupaten, tapi di tahun 2022 yang sedang berjalan kita ada 34 desa di 17 kabupaten,” ujar Yogi.

Sementara itu Ketua Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (HIMPSI) Dr. Wiwin Hendriani, S.Psi, M.Si menambahkan, stunting tidak hanya persoalan fisik saja, tetapi soal tumbuh jangka panjang yang bisa berkembang ke aspek-aspek hidup.

Baca juga: Dibuang Sayang: Melayani dengan Hati

Wiwin menambahkan, ketika Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang mengalami stunting, optimalisasi perkembangan akan sulit tercapai.

“Sebenarnya secara konseptual ABK masih bisa di optimalkan perkembangannya, dengan menyadari ketika yang terhambat itu hanya 1 aspek kekhususan, sementara aspek yang lain baik maka anak ini masih bisa di optimalkan dengan kapasitasnya masing-masing,” ucap Wiwin.

Foto utama oleh Pavol Stugel dari Unsplash

Bahaya DBD pada Anak

Velvet Junior menghadirkan produk baru pakaian bayi dengan terobosan teknologi anti nyamuk yang efektif dan aman.

Sebagai salah satu komitmen untuk selalu menghadirkan yang terbaik untuk buah hati Indonesia, Velvet Junior kembali menghadirkan produk terbaru pakaian bayi dengan terobosan teknologi Anti-Mosquito (anti nyamuk) yang aman untuk bayi, efektif dan tahan lama.

Velvet Junior sebagai produk pakaian bayi dan anak dengan sertifikasi keamanan produk tekstil internasional Standard 100 Class 1 by Oeko-Tex, dan dinyatakan benar-benar bebas kandungan zat berbahaya seperti formalin, logam berat, AZO, pestisida dan lain-lain, kini semakin meneguhkan posisi sebagai brand yang menghadirkan produk-produk yang semakin aman, berkualitas, nyaman dan melindungi si buah hati.

Anti-Mosquito pada produk pakaian bayi terbaru Velvet Junior ini dihadirkan bersama teknologi mikroenkapsulasi CelessenceTM Repel yang bekerja dengan cara melepaskan kandungan aktif Saltidin ke serat kain secara bertahap (time released) hingga mampu memberikan perlindungan dari hadirnya berbagai jenis nyamuk dan serangga lain seperti kutu dan lalat dalam durasi yang lama dan mampu bertahan dan tetap bekerja efektif pada pakaian bayi hingga 35X cuci.

Saltidin (yang juga dikenal dengan Icaridin atau Picaridin) adalah bahan aktif anti serangga yang sudah mendapatkan pengakuan dari WHO, sebagai bahan aktif yang efektif melindungi dari berbagai jenis nyamuk seperti nyamuk DBD hingga malaria.

Bahan aktif anti nyamuk Saltidin ini terjamin aman dan cocok digunakan untuk bayi, anak-anak serta ibu hamil juga didukung dengan berbagai keunggulan lainnya:

  • Tidak beracun dan 100% aman
  • Tidak menyerap ke kulit
  • Tidak menyebabkan iritasi
  • Tidak berbau
  • Ramah lingkungan

Menjadi pilihan utama para Ibu di Indonesia untuk menemani petualangan tumbuh kembang buah hatinya.

Pakaian bayi Velvet Junior dengan teknologi Anti-Mosquito ini menjadi jawaban atas kekhawatiran para Bunda terhadap buah hatinya agar tetap aman dan terlindungi dari gigitan nyamuk terutama di musim pancaroba dan potensi melonjaknya kasus DBD seperti saat ini.

Untuk tahap pertama teknologi Anti-Mosquito ini akan dihadirkan pada produk Velvet Junior Newborn Series dalam pilihan model Setelan Kancing Tengah Panjang, Jumpers serta sarung tangan-kaki.

Persaingan Ketat Jelang Bulan Terakhir Voting API Awards 2022

0

Salam Pesona Indonesia….
Memasuki tahap akhir periode pemungutan suara, persaingan semakin meningkat. Banyak
nominasi yang sebelumnya masih belum banyak ada pergerakan tetapi sekarang sudah
merangkak naik posisinya, bahkan ada yang bisa menembus posisi 3 teratas.

Pada persaingan menuju Juara Umum, Provinsi Aceh masih tetap bertengger di puncak klasemen, ditempel ketat oleh Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Provinsi Sumatera Selatan dengan selisih poin yang mulai menipis.

Terkait persiapan penyelenggaraan Malam Puncak Anugerah Pesona Indonesia 2022
sendiri sudah semakin intens koordinasi yang dilakukan antara tuan rumah Provinsi Aceh
dengan Panitia Penyelenggara. Sejauh ini sudah disepakati bahwa penyelenggaraan Malam
Puncak Anugerah Pesona Indonesia 2022 akan dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 25
November 2022 di kota Banda Aceh.

Pada kesempatan ini pula Panitia Penyelenggara menyampaikan kabar gembira mengenai
dukungan yang diberikan oleh Kementerian Hukum dan HAM pada kegiatan API Awards.
Melalui audiensi dan koordinasi yang telah dilakukan, Kemenkumham menyampaikan
apresiasi nya terhadap kegiatan ini karena di berbagai tempat sudah turut membantu
mendorong sosialisasi tentang perlunya pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual. Hal ini
terbukti dengan banyaknya Dinas Pariwisata yang sudah semakin aktif dalam mendaftarkan produk-produk ataupun atraksi pariwisata menjadi Kekayaan Intelektual Komunal. Untuk itu Kemenkumham menyampaikan tidak hanya menghadiri Malam Puncak API Awards 2022 di Banda Aceh, tetapi juga akan melakukan penyerahan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual kepada beberapa perwakilan Pemerintah Daerah yang hadir serta membuka booth untuk melakukan kegiatan sosialisasi dan konsultasi bagi para tamu undangan yang hadir di acara tersebut.

Memasuki bulan akhir proses voting, Panitia Penyelenggara mengajak seluruh pihak serta masyarakat untuk lebih gencar dalam memberikan perhatian dan apresiasi terhadap pariwisata kebanggaannya agar dapat menjadi yang terbaik dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia 2022 (API Awards 2022) dengan cara melakukan voting di akun Instagram @ayojalanjalanindonesia dengan memberikan like, comment dan share. Memberikan like dan comment melalui Facebook @apiaward. Dan view, like serta comment di akun Youtube Channel @apiaward. Lalu dengan SMS dengan mengetik kode nominasi dan kirim ke 99386.

-Finding Indonesia-


Webinar 3 Oktober: Cerdas Dalam Bermedia Sosial

0

Hallo Netizen Asyik Indonesia! 

Di zaman milenial ini perkembangan teknologi menjadi penyebab salah satu terbentuknya era digital yang membawa perubahan. Pada era ini, teknologi digital sudah menjadi agian dalam melaksanakan rutinitas sehari-hari, mulai dari cara berkomunikasi, berinteraksi melalui media sosial, transaksi pembayaran hingga belanja kebutuhan sehari-hari.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta, di mana 170 juta di antaranya menggunakan media sosial atau mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Guna mendukung terwujudnya Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan program Literasi Digital dengan diadakan webinar yang  bertujuan untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang teknologi digital serta meningkatkan kecakapan digital masyarakat Indonesia untuk menciptakan  ruang digital yang aman, berbudaya, beretika dan produktif.

Baca juga: Gaya Asuh Jaman Now: Orang Tua sebagai “Digital Role Model”

Ada empat pilar yang disajikan dalam kegiatan webinar literasi digital yang berlangsung mulai tanggal 24 Juni 2022 hingga enam bulan kedepan.

  • Aman bermedia digital
  • Cakap bermedia digital
  • Budaya bermedia digital
  • Etis bermedia digital

Media Sosial bukan lagi menjadi hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. Semua elemen masyarakat mulai dari Anak-anak sampai lansia saat ini pasti sudah mengenal media sosial. Media sosial menjadi sarana mengembangkan ide dan kreativitas penggunanya dengan membuat berbagai konten yang menarik baik berupa teks, gambar maupun video.

Media sosial saat ini dijadikan sebagai sumber informasi karena begitu mudahnya mendapatkan informasi terbaru dan terupdate. Semua orang bisa menjadi sumber informasi dengan membagikan konten suatu kejadian ataupun peristiwa yang sedang terjadi.

Namun dibalik tsunami informasi yang terjadi di media sosial membuat kita harus lebih bijak memilih informasi yang beredar di media sosial. Jangan sampai kita termakan informasi bohong yang belum pasti kebenarannya. 

Selain banyaknya berita bohong, media sosial juga memiliki dampak negatif seperti ujaran kebencian dan komentar yang tidak bertanggung jawab di postingan penggunanya. Semua orang bebas berkomentar tanpa memikirkan efek dibalik komentar tidak bertanggung jawab mereka tersebut. Sebagai pengguna media sosial kita harus lebih bijak dalam pemanfaatan media sosial agar kita tidak terjerumus ke efek negatifnya.

Kementerian  Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program literasi digital untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat. Webinar kali ini dengan tema “Cerdas Dalam Media Sosial” akan dilaksanakan Senin, 03 Oktober 2022 pukul 16.00 – 18.00 WIB bersama narasumber dari berbagai latar belakang.Konten Kreator Phopi Ratna akan menjadi narasumber pertama dalam webinar kali ini. Selanjutnya ada Ayu Minarti dari Pandu Digital Indonesia dan terakhir Partnership & Strategic Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Dewi S. Sari akan menjadi pembicara.

Yuk daftarkan segera dirimu melalui link berikut info.literasidigital.id atau https://linktr.ee/siberkreasi

Foto utama oleh Aron Visuals dari Pexels

Webinar 4 Oktober: Budaya Indonesia di Ruang Digital

0

Hallo Netizen Asyik Indonesia! 

Di zaman milenial ini perkembangan teknologi menjadi penyebab salah satu terbentuknya era digital yang membawa perubahan. Pada era ini, teknologi digital sudah menjadi agian dalam melaksanakan rutinitas sehari-hari, mulai dari cara berkomunikasi, berinteraksi melalui media sosial, transaksi pembayaran hingga belanja kebutuhan sehari-hari.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta, di mana 170 juta di antaranya menggunakan media sosial atau mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Guna mendukung terwujudnya Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan program Literasi Digital dengan diadakan webinar yang  bertujuan untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang teknologi digital serta meningkatkan kecakapan digital masyarakat Indonesia untuk menciptakan  ruang digital yang aman, berbudaya, beretika dan produktif.

Baca juga: Gaya Asuh Jaman Now: Orang Tua sebagai “Digital Role Model”

Ada empat pilar yang disajikan dalam kegiatan webinar literasi digital yang berlangsung mulai tanggal 24 Juni 2022 hingga enam bulan kedepan.

  • Aman bermedia digital
  • Cakap bermedia digital
  • Budaya bermedia digital
  • Etis bermedia digital

Perkembangan teknologi dan ruang digital memudahkan kita untuk mengakses dan mendapatkan informasi dari belahan negara manapun. Selain sumber informasi tanpa batas,ruang digital juga menjadi sarana penyebaran budaya suatu bangsa.

Penyebaran konten di ruang digital tidak mengenal yang namanya batas suatu negara. Kita bisa mengetahui dan mengkonsumsi budaya asing lewat ruang digital. Tak bisa dipungkiri ruang digital kita saat ini menjadi panggung merebaknya budaya asing.

Hal ini tentunya menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap pengguna ruang digital kita, seperti mengaburnya wawasan kebangsaan, semakin terpinggirkan budaya asli daerah  dan hilangnya norma kesopanan dan kesantunan di ruang digital.

Pemahaman akan nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika mesti menjadi landasan dalam penggunaan ruang digital. Hal itu diperlukan agar kita tetap memahami budaya bangsa Indonesia dan untuk mawas diri agar kita selalu memiliki etika di ruang digital. 

Kementerian  Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program literasi digital untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat. Webinar kali ini dengan tema “Budaya Indonesia di Ruang Digital” akan dilaksanakan Selasa, 03 Oktober 2022 pukul 14.00 – 16.00 WIB bersama narasumber dari berbagai latar belakang.Ketua Sub-Komisi Media Baru Lembaga Sensor Film RI Andi Muslim akan menjadi narasumber pertama. Selanjutnya ada Vivid Devianti dari Komite Edukasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan terakhir ada Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Budi luhur Rocky Prasetyo Jati.

Yuk daftarkan segera dirimu melalui link berikut info.literasidigital.id atau https://linktr.ee/siberkreasi

Foto utama oleh Roman Kirienko dari Pexels

395FansLike
11,766FollowersFollow
8,385FollowersFollow
15SubscribersSubscribe