Home Blog Page 24

Perempuan Anemia Berisiko Tinggi Lahirkan Bayi Stunting

0

Kajian ilmiah kedokteran menunjukkan bahwa kelahiran bayi stunting sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik sang ibu. Perempuan yang menderita anemia berisiko tinggi melahirkan bayi stunting.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) saat membuka kegiatan Kelas Pranikah dan Pemeriksaan Kesehatan bagi Calon Pengantin (Perisa Catin) anggota TNI/Polri di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (05/07/2023).

“Hasil berbagai kajian menunjukkan bahwa kejadian stunting dipengaruhi oleh faktor orangtua, terutama ibu seperti usia terlalu muda, anemi, dan kekurangan energi kronis, yang dapat dilihat dari Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Lengan Atas. Perempuan yang hamil di usia muda memiliki potensi yang tinggi melahirkan anak yang stunting. Begitupun perempuan yang hamil dalam kondisi anemia dan kekurangan energi kronis,” kata Hasto Wardoyo.

Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Tahun 2023 menjadi momentum tepat dalam penguatan komitmen bersama bagi seluruh lapisan masyarakat dalam upaya penguatan peran keluarga dalam percepatan penurunan stunting.

Baca juga: Duuh Lagu-lagunya Enak, Yuks Dengarkan Sandrica, Giselle dan Sabil di Album Baru Mereka “Better Together”

Kegiatan Kelas Pranikah dan Pemeriksaan Kesehatan bagi Calon Pengantin (Perisa Catin) TNI/Polri digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) bekerjasama dengan Mitra Kerja Kementerian Agama, TNI/Polri, PT Kimia Farma Diagnostika.

Menurut Hasto, sangat perlu meningkatkan pemahaman remaja yang mendapatkan informasi tentang penyiapan kehidupan berkeluarga dan dalam pencegahan stunting.

Hasto juga menyampaikan, sebagai calon pasangan pengantin merupakan sasaran strategis dalam upaya pencegahan stunting dari hulu yang perlu mendapat penguatan pemahaman, kesadaran, dan perilaku yang positif sehingga menikah di usia yang ideal, memiliki status gizi dan kesehatan yang ideal, dan tidak anemia“, tambahnya.

“Keberadaan calon pengantin menjadi semakin strategis karena dapat berkontribusi pada upaya percepatan penurunan stunting,” ujar Hasto.

Pada kesempatan yang sama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA menanggapi “Saat ini, Kementerian Agama sedang menggalakan program Bimbingan Perkawinan bagi calon pengantin sebagai amunisi memperkuat ketahanan keluarga untuk mewujudkan ketahanan bangsa”, ujar Phil.

Bimbingan Perkawinan bagi calon pengantin (Bimwin Catin) ini tidak hanya menjadi program Kementerian Agama semata, namun menjadi program nasional yang didukung oleh kementerian/lembaga terkait.

Pada tahun 2020 telah ditandatangani Kesepakatan Bersama antara Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan BKKBN tentang pelaksanaan Bimbingan Perkawinan bagi calon pengantin dalam rangka penguatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Kesepakatan tiga pimpinan kementerian/lembaga ini, juga telah diikuti dengan perjanjian kerjasama oleh unit pelaksana teknis terkait, dalam hal ini telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama antara Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama dengan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan.

Demikian pula, untuk bersama-sama menyiapkan Generasi Berkualitas, Kementerian Agama dan BKKBN secara khusus telah melaunching Aplikasi Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil) pada bulan Maret 2022 di D.I. Yogyakarta.

Baca juga: Moms dan Pops, Ini Tentang Gangguan Spektrum Autisme

Sementara itu, Bidang Kedokteran dan Kesehatan, Polda Provinsi Sumatera Selatan dr. Syamsul Bahar, M.Kes menyampaikan Polri sudah melakukan program KB Kes yang sudah berlangsung sudah lama sejak jaman ABRI dulu. Lalu terakhir ke program penurunann stunting pun sudah kami lakukan dan menjadi bunda dan bapak asuh anak stunting.

“Sedangkan, untuk catin kami sdh fasilitasi taraf kesehatan dalam persiapan untuk pernikahan. yang kami lakukan screening untuk kesehatan salah satunya deteksi penyakit menular, sampai pemeriksaan organ reproduksi,” ujar Syamsul.

Dalam Kegiatan ini hadir juga Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti, SE, MT yang menyampaikan laporan, Manager Marketing Kantor Pusat Kimia Farma Laboratorium dan Klinik Ramaditha Ridho Setiawan, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Mediheryanto, SH, M.H, Plh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi H. Abadil M.Si, Klinik Kimia Farma, Kimia Farma Diagnostik UB Sumatera dr. Siti Romawati, M.K.M. Direktur Bina Ketahanan Remaja dr. Victor Palimbong, Founder of Demi Kita Dinar Pandan Sari dan tim.

Moms dan Pops, Ini Tentang Gangguan Spektrum Autisme

0

Moms dan Pops, anak-anak dengan autisme di Indonesia menghadapi sejumlah gambaran umum dan permasalahan yang berkaitan dengan kondisi mereka. Selain masih dirasakan terdapat kesadaran yang kurang luas tentang autisme, dimana banyak orang mungkin tidak mengenali gejala-gejala autisme atau tidak memahami kebutuhan khusus anak-anak dengan autisme, akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan yang sesuai bagi anak-anak dengan autisme mungkin masih terbatas di beberapa daerah. Belum lagi keterbatasan akses terhadap pendidikan inklusif dan dukungan keluarga yang utuh dalam menangani anak-anak dengan autisme.

Pengertian Gangguan Spektrum Autisme

Melansir artikel yang ditulis oleh dr. Fransiska Kaligis, Sp.KJ(K) dari laman RSUI, pengertian gangguan spektrum autisme merupakan suatu gangguan perkembangan perkembangan saraf (neurodevelopmental) yang ditandai dengan keterbatasan dalam komunikasi sosial dan interaksi sosial, serta memiliki pola perilaku atau minat terbatas dan sering berulang-ulang tanpa tujuan yang jelas (stereotipik). Gangguan ini disebut juga Gangguan Perkembangan Pervasif (Pervasive Developmental Disorder atau PDD). Arti kata pervasif dalam gangguan perkembangan ini adalah gejala yang berat dan luas, mempengaruhi fungsi individu secara mendalam pada segala situasi.

Gejala Khas Gangguan Spektrum Autisme

– Gangguan dalam interaksi sosial
– Gangguan dalam komunikasi verbal dan non-verbal serta bermain
– Aktivitas dan minat yang terbatas dan diulang-ulang

Pada kebanyakan kasus, terdapat riwayat perkembangan abnormal sejak masa bayi dan biasanya telah muncul dalam 5 tahun pertama. Diagnosis gangguan spektrum autisme sendiri ditegakkan berdasarkan observasi klinis ditemukannya gejala-gejala tersebut sebelum usia 3 tahun.

Kondisi seperti ini tentulah akan sangat mempengaruhi perkembangan baik mental maupun fisik anak tersebut. Apabila tidak dilakukan intervensi secara dini, dan tatalaksana yang tepat, sulit diharapkan perkembangan yang optimal akan terjadi pada anak-anak ini. Mereka akan semakin terisolir dari dunia luar dan hidup dalam dunianya sendiri, dengan berbagai gangguan mental dan perilaku yang semakin mengganggu dan tentunya semakin banyak dampak negatif yang akan terjadi di kemudian hari.

Baca juga: Mensos Risma: Pendampingan Psikososial Pulihkan Mental Anak-anak Rentan

Beberapa gangguan yang digolongkan dalam PDD, yaitu:

– Gangguan Autistik
– Sindrom Rett
– Sindrom Asperger
– Gangguan Disintegratif Masa Kanak
– Gangguan Perkembangan Pervasif Lainnya (Pervasive Developmental Disorder – Not Otherwise Specified=PDD-NOS)

Epidemiologi

Autisme ditemukan pada 4-5 per 10.000 anak (penelitian Victor Lotter, di Inggris, 1966), kemudian ditemukan peningkatan prevalensi autisme: 13 per 10.000 anak (penelitian Tanoue, di Jepang, 1988) dan penelitian terakhir (2000) menunjukkan angka 1 per 1000, bahkan pada laporan paling akhir ditemukan pada 1 per 160 anak pra-sekolah di Amerika Serikat (Research Units on Pediatric Psychopharmacology (RUPP) Autism Network, Nov 2005). Penelitian di Belanda menemukan data 0,5% dari populasi umum (Buitelaar,J.,2006).

Di Indonesia belum ada angka yang pasti mengenai prevalensi gangguan spektrum autisme. Di Poliklinik Psikiatri Anak dan Remaja RSCM pada tahun 1989 hanya ditemukan 2 pasien, dan pada tahun 2000 tercatat 103 pasien baru, terjadi peningkatan sekitar 50 kali dan di tahun 2016 gangguan spektrum autisme merupakan gangguan kunjungan ketiga terbanyak yang datang ke poliklinik psikiatri anak dan remaja di RSCM. Biasanya gangguan spektrum autisme lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibanding anak perempuan dengan perbandingan 4 : 1.

Faktor-faktor yang dapat Menyebabkan Timbulnya Gangguan Spektrum Autisme

Sampai saat ini diketahui bahwa penyebab gangguan spektrum autisme bersifat sangat kompleks. Selain itu penyebab gangguan ini pada satu individu dengan individu lain dapat berbeda-beda. Faktor genetik, epigenetik, infeksi, imunologi, metabolik, nutrisi dan toksik merupakan faktor yang mungkin berperan. Yang sekarang berkembang adalah teori biologis yang berperan dalam faktor penyebab autisme, yang antara lain faktor genetik, faktor perinatal (selama kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir), lesi/kelainan di otak, adanya gangguan/disfungsi neurokimia otak.



Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua dan keluarga disekitar anak tersebut. Faktor risiko spesifik yang ada seperti kelahiran kurang bulan, paparan terhadap substansi pada masa prenatal, kejang, dan abnormalitas yang ditemukan dalam masa pertumbuhan anak.

Tanda Peringatan (Red Flags): Gejala Dini pada Spektrum Autisme

Kunci yang sangat penting untuk mendeteksi spektrum autisme sejak dini, yaitu melakukan skrining dan monitoring terhadap tumbuh kembang anak. Beberapa gejala awal dapat ditemukan dalam masa perkembangan anak terkait spektrum autisme, sebagai berikut.

Usia 12 bulan : Tidak merespon saat namanya dipanggil
Usia 14 bulan : Tidak menunjuk pada benda untuk menunjukkan ketertarikan
Usia 18 bulan : Tidak dapat pura-pura bermain

Baca juga: Duuh Lagu-lagunya Enak, Yuks Dengarkan Sandrica, Giselle dan Sabil di Album Baru Mereka “Better Together”

Sedangkan secara umum, gejala yang ditemukan antara lain:

– Menghindari kontak mata dan lebih suka menyendiri
– Kesulitan untuk mengerti perasaan orang lain atau menyuarakan perasaannya sendiri
– Mengalami keterlambatan dalam berbicara dan kemampuan berbahasa
– Mengulang kata atau frasa berulang kali (echolalia)
– Menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak berhubungan
– Menjadi marah karena perubahan-perubahan kecil
– Memiliki minat obsesif
– Melakukan gerakan repetitif seperti tepuk tangan, bergoyang, atau berputar-putar
– Memiliki reaksi yang tidak wajar terhadap stimulasi suara, bau, rasa, rupa atau raba

Penatalaksanaan Gangguan Spektrum Autisme

Karena kompleksitas dan heterogenitas faktor-faktor yang menyebabkan gangguan spektrum autisme maka seringkali pengobatan untuk gangguan spektrum autisme sulit ditentukan.

Duuh Lagu-lagunya Enak, Yuks Dengarkan Sandrica, Giselle dan Sabil di Album Baru Mereka “Better Together”

0

Giselle, Sabil, dan Sandrica Kibarkan Lagi Keseruan Lagu Anak-anak Indonesia ciptaan Bemby Noor Lewat Semangat ‘Better Together’

Giselle, Sabil, dan Sandrica, tiga penyanyi cilik yang berada di bawah naungan Alva Primero baru-baru ini meluncurkan single album dengan tema “Better Together”.

Berkolaborasi dengan komposer andal Bemby Noor, karya di mini album ini menggambarkan persahabatan dan mimpi-mimpi yang dibawakan oleh tiga penyanyi cilik berprestasi.

Lagu berjudul “Mengejar Impian” yang dinyanyikan oleh Sandrica Elana Mazea (Sandrica), memiliki kesan positif dan menginspirasi anak-anak Indonesia untuk menggapai mimpi.

Baca juga: Mensos Risma: Pendampingan Psikososial Pulihkan Mental Anak-anak Rentan

Sementara itu, Agatha Giselle (Giselle) dengan lagunya “Jangan Batasi Mimpi” memberikan semangat dan motivasi untuk berani bermimpi meski adanya tantangan maupun keterbatasan.

Dan single “Teman Sejati” dilantunkan oleh Salsabilla Nadifa Setiawan (Sabil) featuring Sandrica, kedua sahabat yang selalu ada dan saling menyemangati dalam sedih maupun senang.

Ketiga anak tersebut memang sudah memiliki prestasi. Sandrica yang berusia 10 tahun ini menyandang gelar duta perlindungan Anak Kota Bogor dan Duta Anak APSAi (Asosiasi Pengusaha Sahabat Anak Indonesia). Selama ini ia aktif mengkampanyekan sikap anak Indonesia bertutur kata yang positif, Serbukatif (Seribu Kata Positif).

Sementara Giselle, berusia 13 tahun, merupakan salah satu finalis Solo Vokal tingkat provinsi (Nasional) ajang FLS2N yang diadakan Kemdikbud RI.

Sabil yang berusia 9 tahun, merupakan pendongeng anak yang aktif berkegiatan mendongeng secara online (Dongeng Gembira di IG Live Vision Kids, Dongeng Anak di IG Live Kampung Dongeng Tangsel, dan lain-lain). Ia juga aktif secara offline (roadshow bersama Kampung Dongeng x BI Cinta Bangga Paham Rupiah). Selain itu, Sabil meraih Juara 2 Storytelling Nasional Gramedia X Erlangga, Juara 1 Pajak Bertutur-Dirjen Pajak RI, Juara 1 Storytelling-Kementerian PPN, serta Juara 1 Mendongeng-Gebyar Bahasa dan Sastra Indonesia-IPI.

Baca juga: Jelang HAN 2023, Anak-anak Bisa Jadi Agen Perubahan Cegah Penyalahgunaan Narkoba

“Melalui lagu-lagu ini tema ‘Better Together’ diharapkan dapat menggambarkan kisah persahabatan yang positif, penyemangat, dan menyenangkan,” kata Vadimitra, Founder, CEO, sekaligus Produser Alva Primero saat peluncuran ketiga single album tersebut di kawasan Senayan Jakarta, Senin 3 Juli 2023.

Vadimitra mengatakan, releasenya album dengan tema “Better Together” ini diharapkan bisa menambah katalog lagu-lagu anak. Ia mengaku ikut prihatin dengan banyaknya anak anak yang membawakan lagu milik orang dewasa.

“Banyak anak-anak yang nyanyi bukan lagu untuk usia mereka. Kalau pun ada lagu yang mereka nyanyikan, remake atau cover lagu anak yang udah ada. Padahal era media sosial sangat luas tapi lagu anak tetap masih sedikit,” kata Vadimitra.

Yuks dengarkan suara riang dan merdunya SANDRICA | BEMBY NOOR – MENGEJAR IMPIAN (Official Video Lyrics) – Song & Lyrics Composed by Bemby Noor

SABIL | SANDRICA | BEMBY NOOR – TEMAN SEJATI (OFFICIAL VIDEO LYRICS)

GISELLE | BEMBY NOOR – JANGAN BATASI MIMPI (Official Video Lyrics) Song & Lyrics Composed by Bemby Noor

Jelang HAN 2023, Anak-anak Bisa Jadi Agen Perubahan Cegah Penyalahgunaan Narkoba

0

Tingkat keterlibatan ataupun keterpaparan sebagai kurir maupun penyalahguna narkotika untuk anak dibawah 15 tahun dan anak usia 15-18 termasuk cukup tinggi di Indonesia (BNN, 2021). Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu tindakan perilaku berisiko tinggi termasuk pada anak.

Plt. Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Rini Handayani mengungkapkan bahwa penggunaan maupun keterlibatan anak terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba merupakan tantangan dalam pembangunan bangsa.

“Memang banyak tantangan dalam perlindungan anak, salah satu tantangan itu adalah anak menjadi korban, baik anak sebagai pelaku atau pengguna narkoba, anak sebagai pengedar, maupun anak sebagai saksi,” ungkap Rini dalam kegiatan Webinar Series Libur T’lah Tiba sebagai rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2023 dengan tema Anak Indonesia BERSINAR (Bersih Tanpa Narkoba), Rabu (5/7).

Baca juga: Moms dan Pops, Pintar Berwirausaha dan Atur Keuangan Keluarga Bisa Cegah Stunting

Rini memandang pentingnya peran dan partisipasi anak untuk terlibat dalam pencegahan penyalahgunaan narkotika di kalangan anak dan remaja. Melihat anak sebagai subkjek aktif pembangunan yang dapat berkontribusi menjadi bagian dari solusi terhadap masalah di sekitarnya seperti agen perubahan (agen of change).

“Dengan jumlah anak Indonesia 79,5 juta jiwa, ini proporsi yang cukup signifikan sebagai potensi bangsa dalam berperan menjadi agen perubahan sebagai pelopor dan pelapor. Membantu orang lain terutama teman sebayanya (peer group) dalam proses menjadi lebih baik dan melakukan aksi-aksi kepeloporan dalam upaya mencegah dan terlibat dalam narkoba,” jelas Rini.

Penyalahgunaan narkotika tidak hanya berdampak negatif terhadap pemakainya, tetapi juga berdampak pada masyarakat di sekitarnya. Pengawasan orang tua juga memiliki efek positif terhadap pencegahan dan penyalahgunaan narkoba dan menjaga anak dari pengaruh negatif teman sebaya dan lingkungan.



“Data hasil penelitian BNN dan BRIN menemukan presentase terbesar sebanyak 88,4% atau mayoritas penyalahguna narkoba memperoleh narkoba pertama kali dari teman. Dominan alasan penyalahguna menggunakan narkoba yaitu karena ajakan atau bujukan teman, ingin mencoba sendiri dan untuk bersenang-senang,” ujar Kombes. Pol. Deni Dharmapala, Penyuluh Narkoba Ahli Madya Badan Narkotika Nasional (BNN).

Deni menambahkan selaku anak, ada kiat-kiat untuk membentuk diri anti narkotika. Sebagai anak perlu meningkatkan ketahanan diri dengan memiliki jati diri dan menyibukkan aktifitas dengan hal-hal positif, meningkatkan ketahanan keluarga, meningkatkan kualitas pertemanan dan aktif menyebarkan informasi P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika), aktif dalam kegiatan sosial masyarakat, serta mendorong masyarakat untuk melakukan upaya rehabilitasi.

Baca juga: Metode Baby Led Weaning dan Cara Menerapkannya

“Lingkungan pertemanan dan teman sebaya itu sangat berpengaruh. Kita semua dan anak bisa menjadi agen of change menularkan hal positif termasuk menyebarkan informasi tentang bahaya narkotika. Jangan justru mengajak pakai narkotika tetapi menyampaikan informasi pencegahan dan bahayanya,” jelas Deni.

Deni juga mengajak kepada seluruh masyarakat agar tidak mengucilkan, menjauhi dan membenci penyalahguna narkoba, tetapi harus mendorong agar mau direhabilitasi. Rehabilitasi untuk diobati dan diberikan penanganan supaya tidak kembali terjerat narkoba, kembali kepada masayarakat dan bisa beraktifitas pada hal-hal positif.

Foto utama oleh Charu Chaturvedi dari Unsplash

Metode Baby Led Weaning dan Cara Menerapkannya

Moms, metode Baby Led Weaning merupakan salah satu metode pemberian MPASI. Di usia bayi yang sudah menginjak usia enam bulan, mereka sudah akan diperkenalkan dengan jenis makanan selain ASI. Makanan pendamping ASI (MPASI) tersebut  biasanya berupa bubur bayi, buah yang dihaluskan, atau makanan lunak seperti nasi tim. 

Dalam penyajiannya, selama ini kita hanya mengenal metode spoon feeding, yakni orang tua yang menyuapkan MPASI  kepada bayinya. Dalah hal ini, si ibu yang memegang kendali atas apa yang dikonsumsi bayinya.

 Nah, belakangan ini kita banyak menyaksikan sebuah metode yang berbeda dalam pemberian MPASI. Metode tersebut adalah  baby led weaning atau BLW. Metode ini makin banyak dipilih oleh para orang tua untuk diterapkan kepada bayi mereka.

Baby Led weaning atau BLW adalah metode memperkenalkan makanan pendamping ASI kepada bayi.  Di metode ini, bayi “bebas” memilih MPASI yang diinginkan dan seberapa banyak porsi yang diinginkannya. Tugas Moms dalam hal ini adalah memberikan bayi berbagai jenis makanan supaya ia dapat mengenal berbagai jenis makanan.

Moms bisa mulai menerapkan metode BLW ini saat bayi berusia 6 bulan. Di usia ini umumnya bayi sudah mampu duduk sendiri serta sudah mulai tertarik untuk meraih dan dapat mengambil benda-benda yang ada di dekat mereka.

Baca juga Mensos Risma: Pendampingan Psikososial Pulihkan Mental Anak-anak Rentan

Tak hanya itu, bayi juga sudah mempunyai refleks lidah yang lebih baik, sudah mampu mengunyah makanan, serta usus bayi sudah dapat mencerna makanan yang dikonsumsinya. Adapun jenis  makanan  yang cocok untuk diberikan adalah makanan yang mudah dipegang (finger food) dan lembut sehingga dapat mencegahnya tersedak.

Langkah Menerapkan Metode Baby Led Weaning 

Mensos Risma: Pendampingan Psikososial Pulihkan Mental Anak-anak Rentan

0

Maraknya kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan sakit berat yang dialami anak-anak di bawah umur tentu membuat miris hati siapapun yang mengetahuinya. Menteri Sosial RI Tri Rismaharini menaruh perhatian besar pada anak-anak yang mengalami hal tersebut.

Anak-anak ini masa depannya masih panjang. Kami ingin mereka kembali ke kehidupan sehari-hari seperti anak-anak seusia mereka pada umumnya,” kata Mensos Risma dalam kunjungannya di Kabupaten Pandeglang, Selasa sore (20/6/2023).

Dalam kunjungan ini, Kementerian Sosial melalui Sentra Galih Pakuan Bogor melakukan pendampingan psikososial terhadap KS (13) dan NA (14), korban TPPO dan Muhammad Arifin (13), anak dengan talasemia. Pendampingan psikososial diharapkan memperkuat mental anak-anak yang merupakan salah satu bagian dari kelompok rentan.

Baca juga: Moms dan Pops, Pintar Berwirausaha dan Atur Keuangan Keluarga Bisa Cegah Stunting

“NA dan KS akan dibawa ke Sentra Galih Pakuan untuk direhabilitasi dan diberikan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, sementara Arifin harus terus transfusi darah. Kami akan bantu aksesibilitas transportasinya supaya bisa berobat ke rumah sakit,” kata Mensos Risma.

Tak hanya memberikan semangat kepada NA, KS, dan Arifin, Mensos Risma juga menyerahkan bantuan kebutuhan dasar, nutrisi, sembako dan kebersihan diri senilai Rp15.230.200,- bantuan keperluan NA dan KS sebesar Rp10.000.000,- dan bantuan kewirausahaan bagi keluarga NA sebesar Rp5.000.000,-

Orangtua NA dan KS berharap agar anak-anak mereka segera pulih dari trauma dan kembali menjalani kehidupan normal.

“Saya berterima kasih kepada Bu Mensos yang sudah menyemangati anak saya, semoga dia bisa berubah ceria lagi,” kata ibu KS.



Orangtua Arifin, Arman Maulana (43) merasa terharu atas kedatangan Mensos Risma di rumah sakit.

“Ibu Risma jenguk anak saya. Beliau bilang saya harus kuat karena sudah dititipi (Arifin), semoga Arifin bisa cepet sembuh,” kata Arman.

Apresiasi Respons Cepat APH
Dalam kesempatan yang sama, Mensos Risma memberikan penghargaan kepada 3 jajaran Polres Pandeglang dan 3 jajaran Kejaksaan Negeri Pandeglang atas tindakan-tindakan hukum yang telah dilakukan dalam kasus TPPO di Pandeglang.

“Kami menghargai Polres dan Kejari Pandeglang yang telah merespons kasus TPPO dengan baik. Ini menyangkut anak-anak, dampaknya cukup besar karena bukan hanya anak tapi pasti ada rentetannya,” kata Mensos Risma.

Penghargaan diberikan kepada AKBP Belny Warlansyah selaku Kapolres Pandeglang, AKP Shilton selaku Kasat Reskrim Res Pandeglang, Ipsa Akbar selaku Kanit 4 PPA Sat Reskrim Res Pandeglang, Helena Octavianne selaku Kepala Kejaksaan Negeri Pandeglang, Mario Nicolas selaku Kepala Seksi Tindak Pidana Umum dan Vera Farianti Havilah selaku Kasubsi Penuntutan, Eksekusi dan Eksaminasi.

Baca juga: Jangan Panik saat Bayi Mengalami Night Terror. Lakukan 5 Hal Ini untuk Mengatasinya

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku tersentuh atas dedikasi Mensos Risma dalam penanganan kasus TPPO anak di bawah umur yang terjadi di wilayahnya.

“Terima kasih Bu Mensos telah menyempatkan datang dan memperhatikan warga kami. Insya Allah ini akan jadi perhatian kami untuk ditindaklanjuti dan diawasi secara berkelanjutan,” kata Irna.

Foto utama oleh Charlein Gracia dari Unsplash

Moms dan Pops, Pintar Berwirausaha dan Atur Keuangan Keluarga Bisa Cegah Stunting

0

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) mengajak keluarga-keluarga di Indonesia untuk mencegah stunting melalui refocusing keuangan rumah tangga.

“Guna mendukung percepatan penurunan stunting dan juga pencegahan stunting, saya mengajak keluarga-keluarga melakukan refocusing keuangan rumah tangga.Berdasarkan data yang ada, pengeluaran rumah tangga nomor dua terbesar adalah untuk rokok kemudian juga untuk membeli pulsa. Uang ini tidak untuk membeli ikan atau telur untuk pemenuhan gizi anak dan keluarganya,” kata Hasto Wardoyo dalam pembukaan Pameran Gelar Dagang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) di Graha Sedulang Setudung, Kabupaten Banyuasin, Selasa (04/07/2023).

Refocusing keuangan keluarga menurut Hasto Wardoyo, harus dilakukan, apabila tidak akan terjadi pembelanjaan untuk hal yang sebenarnya tidak terlalu penting, seperti hanya untuk mengejar prestise yang akhirnya hanya menjadi pemborosan, tidak digunakan misalnya menjadi modal usaha untuk kegiatan yang produktif seperti UPPKA atau UMKM.

Baca juga: Studi Kesehatan di Seputar Harganas: Kesadaran dan Pengetahuan Masyarakat Tentang Stunting Belum Tertanam Baik

“Kalau dalam bahasa Jawa adalah durung pecus keselak besus artinya belum berprestasi tapi mengejar prestise. Padahal definisi kaya sebenarnya bukan tentang kebendaan tapi bagaimana kita bisa hidup seperti sedia kala dalam waktu lama meskipun tidak bekerja”, ujar Hasto.

Kesempatan keluarga menjadi sejahtera melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Haato Wardoyo, harus dimulai sekarang karena tahun 2035 Indonesia akan meninggalkan atau tertutup peluang bonus demografi, dan pada saat itu diperkirakan akan didominasi penduduk usia tua, jangan sampai kita menua sebelum kaya.

Hasto Wardoyo menambahkan, saat ini telah terjadi perubahan terkait perkembangan teknologi, sehingga pemasaran produk hasil usaha juga harus memanfaatkan teknologi. Kemudian juga terjadi perubahan demografi penduduk, saat ini mayoritas penduduk kita adalah anak-anak muda hal ini juga menjadi pertimbangan apabila akan membangun usaha tentunya harus melihat potensi pasar ini.



UPPKA Dapat Nomor Induk Berusaha

BKKBN tengah melakukan proses perlindungan kepada kelompok UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor) untuk mendapatkan legalitas atau keabsahan dalam berwirausaha bagi pelaku usaha mikro keluarga termasuk perlindungan hukum apabila kelompok kegiatan mengalami permasalahan di dalam berwirausaha.

Menurut data Sistem Informasi Keluarga (SIGA) per Februari 2023, saat ini di seluruh Indonesia terdapat sejumlah 35.005 (tiga puluh lima ribu lima) kelompok UPPKA.

Baca juga: RSUI Buka Layanan Radiologi Dental untuk Masyarakat Umum

Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro, Kementerian Investasi/BKPM, Drs. Iwan Suryana, MM, menjelaskan “Nomor Induk Berusaha atau NIB menjadi salah satu legalitas bagi pelaku usaha, baik pelaku usaha besar maupun UMKM. Kementerian Investasi/BKPM menyambut gembira dan apresiasi para keluarga akseptor Keluarga Berencana sangat antusias untuk memiliki usaha, tentunya dengan tumbuhnya pelaku usaha di masyarakat dapat menjadi penunjang perekonomian Negara.

Melalui “Gerakan 1000 NIB (Nomor Induk Berusaha) Bagi Poktan UPPKA” yang merupakan kerjasama dengan Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Koperasi dan UKM. Kegiatan Kelompok UPPKA diharapkan menjadi kegiatan yang inovatif, kreatif, dan adaptif dalam menjalankan usaha ekonomi produktif, sehingga dapat membentuk keluarga yang mandiri secara ekonomi.

Foto utama oleh Ketut Subiyanto dari Pexels

Aceh Masih Unjuk Gigi di Periode Awal Voting API Award 2023

Salam Pesona Indonesia….

Ajang penghargaan Pariwisata Terbaik Indonesia, Anugerah Pesona Indonesia ke-8 – API Awards 2023, kali ini masih dengan 180 nominasi yang tergabung dalam18 Kategori yang mewakili 38 Provinsi dan 124 Kabupaten/Kota. Pada penyelenggaraan tahun ini, Malam Puncak akan dilaksanakan pada bulan November 2023 dimana Pemerintah Kota Ambon bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Maluku akan bertindak sebagai tuan rumah penyelenggaraan.

Persiapan demi persiapan terus dilakukan mulai dari audiensi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, hingga rapat kordinasi antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Maluku dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon bersama-sama dengan Panitia Penyelenggara.

Di awal bulan Juli 2023, Panitia juga menyampaikan perkembangan klasemen perolehan suara sementara sejak periode voting dibuka pada tanggal 01 Juni 2023. Berdasarkan klasemen saat ini, Provinsi Aceh memimpin dalam perolehan point untuk mengejar penghargaan Juara Umum. Disusul oleh tuan rumah Provinsi Maluku di posisi kedua dan Provinsi Sumatera Selatan di urutan ketiga. Posisi tersebut masih sangat mungkin akan berubah hingga penutupan periode voting pada tanggal 30 September 2023 nanti.

Dari klasemen perolehan sementara juga terjadi banyak kejutan dengan agresifnya perolehan suara nominasi dari daerah-daerah yang selama ini belum begitu aktif terlibat di ajang API Awards seperti Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kota Surakarta, Kabupaten OKU Selatan, Kabupaten Nagan Raya dan beberapa Kabupaten/Kota lainnya.

Terlampir disampaikan grafik klasemen perolehan suara sementara sampai dengan tanggal 30 Juni 2023.

Ayo JalanJalan Indonesia sebagai Panitia Penyelenggara mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut berpartisipasi dan mendukung kegiatan Anugerah Pesona Indonesia ke-8 – API Awards 2023.

Lebih dari Sekadar Gummy, Youvit Hadirkan Minuman Kolagen Bebas Gula

Tahukah Moms, sejak memasuki usia 20 tahun, produksi kolagen dalam tubuh seseorang akan mengalami penurunan lho! Maka dari itu, tidak heran rasanya jika banyak orang mulai melakukan perawatan ekstra hingga mencari suplementasi tambahan untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulitnya.

Beberapa tahun belakangan, suplemen kolagen dalam bentuk minuman serbuk mulai menjadi primadona di kalangan wanita Asia, terutama Jepang dan Korea Selatan. Lambat laun, kebiasaan mengonsumsi minuman kolagen pun mulai dilirik oleh wanita Indonesia yang menginginkan kulitnya tetap glowing alami serta terlihat awet muda.

Namun sayangnya, dari banyaknya suplemen atau minuman kolagen yang beredar di pasaran, tidak semua memiliki kualitas yang sama. Maka dari itu, sebagai konsumen Moms harus benar-benar selektif dalam menjatuhkan pilihan.

“Memilih minuman kolagen itu nggak boleh sembarangan. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Pertama dan yang paling penting itu kualitasnya. Pilih minuman kolagen yang menggunakan bahan baku Fish atau Marine Collagen dari Korea. Kedua, lihat kandungan gulanya. Lebih baik pilih yang bebas gula agar tidak menimbulkan masalah kesehatan lain di kemudian hari. Dan terakhir, pastikan minuman kolagen tersebut benar-benar memberikan hasil yang optimal,” jelas Ahli Gizi, Rachel Olsen, B.Sc, M,Sc.

Berangkat dari tingginya kebutuhan suplemen kolagen di Indonesia, Youvit yang selama ini dikenal sebagai brand vitamin gummy pun berinovasi dengan menghadirkan produk minuman kolagen berkualitas tinggi dan bebas gula.

Youvit Collagen Minuman Serbuk merupakan suplemen kolagen bervitamin yang mengandung 2000 mg Fish Collagen dari Korea Selatan, L-Glutathione dari Jepang, Niacinamide, Vitamin C, Vitamin E, dan ekstrak Saffron sebagai antioksidan.

Soal rasa, Moms tidak perlu khawatir akan merasakan amis atau kimiawi yang kuat, karena dalam setiap teguk Youvit Collagen Minuman Serbuk, Moms dapat merasakan kenikmatan Anggur Hibiskus alami yang enak, unik, dan menyegarkan. Jadi, serasa minum jus buah gitu deh!

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jangan lupa rutin konsumsi 1 gelas setiap hari saat pagi atau sebelum makan siang selama minimal 30 hari. Rasakan manfaat terbaiknya untuk anti-aging, meratakan warna kulit dan membuatnya lebih glowing, serta menjaga skin barrier.

Selain hadir untuk glowing alami cantik Anda, Youvit Collagen Minuman Serbuk juga bebas gula, berbeda dengan suplemen kolagen lain yang mengandung gula tinggi. Selain itu, bahan-bahan yang digunakan pun lebih berkualitas serta tidak mengandung pewarna dan perasa buatan. Sehingga, lebih aman untuk dikonsumsi setiap hari dalam jangka panjang.

“Beberapa minggu ini konsisten konsumsi Youvit Collagen Minuman Serbuk, berasa banget sih improvement-nya di kulit! Kulit lebih lembab, lebih cerah, dan yang ketara banget lebih elastis,” ungkap Namira Adzani, seorang content creator dan beauty enthusiast.

Tidak hanya Namira Adzani, salah satu konsumen setia Youvit juga telah merasa langsung manfaat terbaik dari Youvit Collagen Minuman Serbuk, “Aku udah coba banyak minuman kolagen, tapi gak ada yang ngefek. Akhirnya, coba Youvit Collagen Minuman Serbuk. Setelah 2-3 minggu minum, hasilnya mulai kelihatan banget. Sekarang kulitku jadi lembab, kenyal, dan glowing gitu. Intinya KONSISTEN sih minumnya. Fix aku bakal repurchase lagi”.

Saat ini, Youvit Collagen Minuman Serbuk dapat dengan mudah Moms beli secara online di website Youvit (www.youvit.co.id), Official Store Youvit di marketplace (Tokopedia, Shopee, TikTok Shop, Lazada, Blibli, dan lainnya). Sementara secara offline sudah dapat Anda temukan di gerai Watsons terdekat.

Foto utama dari Youvit

QOTD: Anak Bekerja, Bagaimana Dorong Dirinya Lanjut Pendidikan ke Jenjang Lebih Tinggi? 

QOTD merupakan rubrik Q&A atau tanya jawab di Parentsguide yang hadir khusus untuk Moms dan Pops yang ingin melayangkan beragam pertanyaan seputar isu parenting, kesehatan dan pendidikan. Narasumber pakar pendidikan, parenting dan kesehatan siap memberikan jawaban.

Bagaimana mendorong anak agar mau melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi meskipun sudah bekerja? 

Jawaban oleh Prof. Gorky: 

Moms dan Pops, di zaman dulu, sebelum terdapat sistem pendidikan jarak jauh (distance learning, yang sekarang populer dengan sebutan pembelajaran daring) pilihan sangat sempit. Artinya, jika kita memilih untuk studi, maka nyaris tak ada kesempatan untuk bekerja. Demikian pula sebaliknya, jika sedang studi maka hampir tertutup kesempatan untuk bekerja.

Seiring berjalannya waktu, apalagi dengan adanya pembelajaran daring seperti saat ini, maka bekerja sambil studi atau studi sambil bekerja menjadi mungkin.

Apa yang harus dipertimbangkan agar kedua kegiatan tersebut (studi dan bekerja) berjalan beriringan dan sama berhasilnya?

1. Manajemen waktu

Ingat, sehari hanya 24 jam. Tidak lebih dan tidak kurang. Efektivitas mengelola waktu menjadi kuncinya. Cermat dan bijaklah mengatur waktu agar tidak ada kegiatan yang terbengkalai

2. Kemampuan multitasking

Sejauh mungkin, membiasakan diri mengerjakan pekerjaan berbeda tetapi dalam momen yang bersamaan. Kemampuan diri agar terampil dalam membuat fokus dan upaya serius menjadi penting.

3. Penyelarasan hobi dan tanggung jawab

Keterampilan memilih beban tugas yang sejalan dengan hobi merupakan keuntungan. Cari dan temukan pekerjaan yang selain dikuasai, juga disukai. Dengan demikian beban pekerjaan dan beban studi akan saling menunjang.

4. Akrab dengan teknologi

Jangan gagap dengan teknologi. Teknologi yang sudah tersedia saat ini merupakan alat ampuh yang membuat pekerjaan menjadi lebih cepat, lebih sederhana dan tentu saja menjadi lebih baik.

Semoga bermanfaat!

Moms dan Pops, dapat menyampaikan pertanyaan lainnya dengan mengajukan pertanyaan pada link ini. 

Semua akan dijawab secara profesional oleh para ahli Parents Guide sesuai dengan kategori pertanyaannya. Moms dan Pops tidak perlu khawatir, karena form yang diajukan bersifat pribadi dan rahasia.

395FansLike
11,766FollowersFollow
8,385FollowersFollow
15SubscribersSubscribe